TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri baru saja mengumumkan nama Joko Widodo atau Jokowi sebagai calon presiden dari partai itu di Pilpres 2019. Bersamaan dengan itu Lembaga Survei Alvara memaparkan hasil surveinya mengenai elektabilitas Jokowi selama tiga tahun sebagai Presiden RI.
"Mayoritas publik menginginkan Pak Jokowi memimpin kembali, dengan persentase 68,4 persen, khusus publik yang tinggal di Pulau Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi," kata Direktur Utama Alvara, Hasanuddin Ali, di Hotel Oria, Jumat, 23 Februari 2018.
Baca juga: Kabar Budi Gunawan Jadi Cawapres Jokowi, PDIP: Itu Gosip
Hasil survei tersebut menunjukkan elektabilitas tertinggi masih dipegang Jokowi dengan persentase 46,1 persen. Kemudian Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto 26,5 persen. "Sedangkan yang belum memutuskan 15,9 persen," kata Hasanuddin.
Dalam survei tersebut, Jokowi dikatakan sebagai tokoh paling dikenal di masyarakat, dengan angka 56,4 persen. Kemudian disusul oleh Prabowo, 29,9 persen. "Jokowi merupakan kandidat paling disuka dengan persentase 62,8 persen dan Prabowo 52,9 persen," kata Hasanuddin.
Hasanuddin memaparkan, faktor-faktor yang dipertimbangkan masyarakat dalam memilih presiden. "Faktor tersebut ialah jujur, dekat dengan rakyat, dan bebas korupsi sebagai tiga faktor tertinggi," ucap dia.
Baca juga: LSI: Pendamping Jokowi dan Prabowo di Pilpres Harus Tokoh Islam
Lembaga Survei Alvara melibatkan 2.203 responden dalam penelitan yang dilaksanakan pada 17 Januari – 7 Februari 2018 di seluruh provinsi di Indonesia. Pendekatan yang digunakan ialah riset kuantitatif yang dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner.