TEMPO.CO, Jakarta – Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan mengomentari pertemuan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat. Menurut dia, pertemuan Jokowi dan Megawati adalah hal biasa. Pertemuan ini dilakukan sehari setelah pertemuan Jokowi dengan Zulkifli di Istana Kepresidenan.
“Ini presiden yang diusung Mbak Mega. Ya biasa pertemuan itu, yang aneh itu kalau enggak bertemu-bertemu,” kata Zulkifli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Rabu 21 Februari 2018. “Kalau ada pertemuan kan bagus, ada sesuatu yang penting.”
Baca: Zulkifli Hasan Undang Megawati ke MPR untuk Bahas Tahun Politik
Zulkifli, yang juga Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat ini, menilai pertemuan Presiden dengan ketua umum partai politik ini bagus menjelang Pemilihan Kepala Daerah 2018 dan Pemilihan Umum 2019. “Masalah-masalah sekarang menghadapi tahun politik, kita perlu kesejukan, tentram, damai, kan perlu dibahas,” ujarnya.
Pertemuan Megawati dan Presiden Jokowi dilakukan di Istana Batu Tulis, Bogor, pada Selasa malam, 20 Februari 2018. Pertemuan keduanya dilakukan menjelang Rapat Kerja Nasional III PDI Perjuangan di Bali pada 23-25 Februari 2018. Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristianto mengatakan rapat kerja nanti partainya belum akan membahas calon presiden dan wakilnya.
Baca: UU MD3 Disahkan, Zulkifli Hasan Sebut 3 Nama Calon Pimpinan MPR
Sehari sebelumnya, Zulkifli bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan. Zulkifli mengatakan pertemuan tersebut adalah pertemuan biasa. “Kami kan koalisi pemerintah, memang saya punya jadwal rutin untuk menyampaikan hal-hal yang saya terima dari masyarakat,” ujarnya.
Zulkifli Hasan juga membantah pertemuan tersebut untuk membahas posisi partainya sebagai bagian dari koalisi pemerintah. ”Kalau orang politik, ngomong politik, ada, tapi tidak khusus soal capres-cawapres,” ujarnya.