TEMPO.CO, Jakarta - Gereja St Lidwina, Dusun Bedog, Desa Trihanggo, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman hari ini kembali menggelar misa pascapenyerangan pada Ahad 11 Februari lalu. Kegiatan pertama itu ditandai dengan perubahan warna cat pada dinding gereja.
“Interior gereja berubah. Itu bagian dari trauma healing,” kata Pastur Romo Dwi Harsanto Pr saat ditemui Tempo usai misa di kapel gereja itu, Jumat, 16 Februari 2018 petang.
Baca juga: Kesaksian Wanita Berjilbab Beres-beres Gereja St Lidwina Bedog
Semula cat dinding Gereja St Lidwina berwarna putih dan abu-abu. Pasca teror diubah menjadi hijau muda dan kuning muda. “Itu namanya warna pareanom. Warna keraton,” kata Romo Santo, panggilan akrabnya.
Kedua warna itu mengandung makna positif. Hijau muda bermakna pertumbuhan dan kuning muda bermakna harapan.
Kondisi yang baru lainnya adalah pemasangan CCTV (Closed Circuit Television) alias kamera pengintai di sejumlah lokasi. Tampak beberapa pengurus gereja tengah mengamati pergerakan dari tiap-tiap pantauan CCTV yang muncul pada layar monitor yang dipasang di kapel. Menurut Santo, pemasangan CCTV sebenarnya direncanakan akan dilakukan pertengahan 2018 ini.
“Tapi dipercepat bulan ini atas permintaan Pak Bupati Sleman (Sri Purnomo). Karena serangan itu,” kata Santo.
Baca juga: Gereja St Lidwina Diserang, Sultan HB X Sedih dan Mohon Maaf
Pengurus Gereja St Lidwina, Budi Setyawan menambahkan, aktivitas gereja akan kembali seperti sedia kala. Seperti misa rutin yang biasa digelar tiap Senin, Rabu, Sabtu, Minggu, dan Jumat pekan pertama. Rencananya, Senin depan akan digelar misa yang dipimpin langsung Uskup Agung Semarang Mgr Robertus Rubyatmoko.
“Itu termasuk misa istimewa karena dihadiri dari Keuskupan Agung Semarang,” kata Budi.