TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mendukung rencana pembangunan museum Adinegoro. Museum itu dinilai diperlukan untuk mengabadikan nama Adinegoro dalam sejarah. Museum Adinegoro diharapkan bisa memberi banyak manfaat bagi kemajuan jurnalistik dan kesusastraan Indonesia.
"Ya tentu saja penulisan-penulisan dengan pendalaman materi yang matang,” ucap Presiden Jokowi saat mengunjungi kediaman tokoh pers nasional, Djamaluddin Adinegoro, di Sawahlunto di sela kunjungannya ke berbagai daerah di Provinsi Sumatera Barat, Selasa, 6 Februari 2018, sebagaimana tertulis dalam keterangan pers Sekretariat Kepresidenan, Kamis, 8 Februari 2018.
Baca:
Gerimis, Jokowi Tinjau Proyek Irigasi di...
Jokowi Minta Kekayaan Alam Tidak Lagi Terlalu...
Museum itu juga diharapkan bisa mendorong munculnya berita-berita yang bermanfaat, memberikan pencerahan dan optimisme masyarakat, serta membangkitkan harapan masyarakat.
Jokowi menuturkan sejumlah hasil karya almarhum Djamaluddin Adinegoro melegenda. Mulai Darah Muda, Asmara Jaya, hingga Melawat ke Barat. Selain itu, dia membuat atlas pertama Indonesia.
Presiden mengajak semua pihak mengenang kiprah dan jasa Adinegoro di dunia pers.
"Ada kecenderungan meninggalkan kesusastraan, sehingga baik sisi jurnalisme maupun sisi penulisan harus mengingat kembali kesejarahan dari beliau, Bapak Djamaluddin Adinegoro."
Baca:
Jokowi Maju Pilpres 2019, Ini Analisis Pengamat...
Mahasiswa Ini yang Beri Kartu Kuning untuk Jokowi
Saat itu, Presiden Jokowi juga menyerahkan sertifikat tanah untuk kediaman almarhum Djamaluddin Adinegoro di Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat. Luas tanahnya 2.459 meter persegi.
"Mudah-mudahan ini bermanfaat untuk pendidikan, terutama kemajuan pers Indonesia," ucap cucu Adinegoro, Medrial Alamsah.