TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Penerangan Daerah Militer Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi menyatakan kematian warga di Kampung Pedam, Distrik Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, bukan disebabkan oleh campak dan gizi buruk. Korban meninggal pada 2017 karena penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan diare. “Korban meninggal pada 2017 akibat diare disertai dehidrasi berat,” ucap Aidi dalam keterangan tertulis, Ahad, 28 Januari 2018.
Tim Kesehatan Komando Militer Cenderawasih yang dipimpin dokter Iwan Trihapsoro datang ke Kampung Pedam pada Selasa, 23 Januari 2018, dengan helikopter M-17. Tim tidak menemukan campak dan gizi buruk sebagai penyebab kematian penduduk.
Baca:
Distribusi Bantuan Kesehatan untuk Papua...
Atasi Campak dan Gizi Buruk Asmat Harus Kerja...
Kepada Iwan, warga mengeluhkan sulitnya mendapatkan akses kesehatan karena terkendala transportasi. Penduduk harus menempuh 12 jam untuk sampai ke puskesmas terdekat. Fasilitas rawat inap pun tidak ada di sana.
Iwan berjanji akan segera melaporkannya kepada pemerintah pusat untuk ditindaklanjuti. Ia juga akan menangani pasien secara maksimal. “Kami minta warga mau direlokasi dan tidak lagi tinggal berjauhan guna memudahkan pelayanan kesehatan.”
Baca juga:
Distribusi Bantuan Kesehatan untuk Papua...
Mendagri Minta Pemda Asmat Tidak Menutupi Kasus Gizi Buruk...
Presiden Joko Widodo menetapkan kejadian luar biasa atas kematian puluhan warga di Kabupaten Asmat. Jokowi meminta Panglima TNI dan menteri terkait menindaklanjuti masalah itu.
Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal Hadi Tjahjanto melepas 206 personel ke Provinsi Papua. Mereka ditugasi memberikan bantuan kesehatan serta logistik berupa obat-obatan dan makanan untuk masyarakat di titik rawan.