TEMPO.CO, Jakarta - Pertemuan bilateral Presiden Joko Widodo dengan Presiden Bangladesh, Abdul Hamid pada Sabtu, 27 Januari 2018 di Credential Hall, Bangabhan Presidential Palace di antaranya membahas nasib pengungsi Rohingya dari Rakhine State, Myanmar. Jokowi mengatakan Pemerintah Indonesia berkomitmen dan memberikan perhatian tinggi untuk membantu mengatasi krisis kemanusiaan itu.
Presiden Jokowi menyambut baik kesepakatan repatriasi pemerintah Bangladesh dengan pemerintah Myanmar. “Saya harap implementasi kesepakatan dapat dilakukan secara sukarela, terhormat, dan aman." Jokowi menyampaikannya dalam keterangan tertulis Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden yang diterima Tempo, Ahad, 28 Januari 2018.
Baca: Presiden Jokowi Dijadwalkan Temui Pengungsi Rohingya Hari Ini
Indonesia juga siap mendukung Bangladesh untuk mencapai target keluar dari kelompok Least Developed Countries (LDCs) pada 2024. "Indonesia siap mendukung pencapaian target itu termasuk melalui peningkatan kerja sama ekonomi dan perdagangan yang saling menguntungkan."
Jokowi menyatakan bahwa Indonesia siap membuka akses pasar untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dengan Bangladesh. Akses dibuka untuk melalui pembentukan Preferential Trade Agreement.
Hari ini, Ahad, 28 Januari 2018, Presiden Joko Widodo dijadwalkan menemui pengungsi etnis Rohingya dari Rakhine State yang berada di Cox's Bazar, Bangladesh. Jokowi dan rombongan akan ke Cox's Bazar siang nanti menggunakan pesawat Kepresidenan Indonesia-1 melalui Bandara Internasional Hazrat Shahjalal, Dhaka, Bangladesh.
Baca juga:
Joko Widodo ke Pakistan, Warga Indonesia Menunggu di Hotel
Jokowi: Umat Islam Korban Terbanyak Konflik dan Terorisme
Dari Cox’s Bazar, Jokowi dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju penampungan pengungsi Kamp Jamtoli dengan menggunakan mobil.
Dalam lawatannya Presiden Jokowi didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Presiden juga didampingi Duta Besar RI untuk Bangladesh Rina Soemarno, serta Direktur Asia Selatan dan Tengah Kementerian Luar Negeri Ferdy Piay.