TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menunjuk Letnan Jenderal (Purnawirawan) Lodewijk Freidrich Paulus sebagai Sekretaris Jenderal Partai Golkar hari ini. Lodewijk menggantikan Idrus Marham, yang baru dilantik sebagai Menteri Sosial pada Rabu, 17 Januari lalu.
"Pertama, saya panggil Sekretaris Jenderal Lodewijk Paulus," kata Airlangga saat mengumumkan struktur kepengurusan baru partainya di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Senin, 22 Januari 2018.
Menurut Lodewijk, kembalinya tentara sebagai pimpinan Partai Golkar sebenarnya sejalan dengan sejarah berdirinya partai berlambang pohon beringin itu. Golkar, kata dia, merupakan partai yang didirikan gabungan organisasi masyarakat untuk menghadapi dinamika bangsa saat itu.
Baca juga: Jadi Sekjen Golkar, Lodewijk Dianggap Punya Rekam Jejak yang Baik
"Tentara tidak pernah mati, kami mencari lapangan lain, dan kebetulan saya masuk ke sini (Golkar). Sama dengan pilihan saya karena sejarah berdirinya Partai Golkar," tuturnya.
Lodewijk merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1981. Pria kelahiran Manado, 27 Juni 1957, itu sempat menjadi Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus sejak 4 Desember 2009 hingga 8 September 2011. Ia menjadi Danjen Kopassus ke-24 menggantikan Mayor Jenderal Pramono Edhie Wibowo.
Kemudian Lodewijk pernah menjabat Panglima Kodam I Bukit Barisan sejak September 2011 hingga Juni 2013. Jabatan terakhir yang ia emban dalam dunia militer adalah Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan TNI Angkatan Darat, menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo. Lodewijk kemudian pensiun pada 2015.
Sejak saat itu, ia mulai merambah dunia politik dan masuk ke Partai Golkar pada 2016 ketika masa kepemimpinan Setya Novanto. Enam bulan bergabung, Lodewijk ditempatkan sebagai Ketua Koordinator Bidang Kajian Strategis dan Sumber Daya Manusia Golkar.
Lodewijk Paulus juga pernah ditunjuk Setya untuk menjadi pelaksana tugas Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Lampung. Ia menggantikan Alzier Dianis Thabranie, yang sebelumnya diberhentikan akibat konflik internal.
Baca juga: Airlangga: Pengurus Golkar Baru Fokus pada Pilkada dan Pilpres
Sebelumnya, beberapa nama selain Lodewijk sempat muncul sebagai kandidat pengisi kursi Sekretaris Jenderal Partai Golkar. Nama-nama tersebut adalah Ibnu Munzir, Nusron Wahid, Eko Wiratmoko, Rizal Mallarangeng, Ahmad Doli Kurnia, serta Happy Bone Zulkarnaen.
Selain menunjuk Lodewijk, Airlangga hari ini juga mengumumkan nama-nama pengurus inti DPP Partai Golkar lain. Beberapa orang yang pernah dipecat pada zaman Setya pun kembali dimasukkan ke kepengurusan.
Hal itu tertuang dalam surat keputusan 267/DPP Golkar/I/2018 tentang pengesahan komposisi personalia DPP Golkar hasil restrukturisasi dan revitalisasi. Dalam waktu dekat, kata Airlangga, partainya akan mendaftarkan nama-nama tersebut ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.