TEMPO.CO, Jakarta - Memperingati 13 tahun tsunami, pemerintah Aceh menggelar zikir internasional dengan menghadirkan ulama dari lima negara. Zikir akan dipusatkan di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh, pada Selasa malam, 26 Desember 2017.
Kepala Dinas Syariat Islam Aceh Munawar mengatakan majelis zikir yang digelar tahun ini mengusung tema "Selaras Menuju Sirathal Mustaqim". Acara menghadirkan para ulama dari Brunei Darussalam, seperti Mohamad Adi Aishamuddin, Mohammad Fahmi bin Haji Matnor, Muhammad Najib bin Haji Muhammad Ali, Nurdeng Deuraseh, dan Muhammad bin Mat Piah.
Baca juga: Mengenang Tsunami, Nelayan Aceh Libur Melaut
Hadir pula ulama dari Singapura, Muhammad Afeef bin Manshor, kemudian Mohd Nizam bin Kamaruzzaman (Malaysia), Husni bin Muhammad Harun (Malaysia), serta Mohammed Ahmed Mohammed Abdo (Yaman). Ulama dari Thailand pun dipastikan akan hadir, di antaranya Chemuso Romilo, Adsaman Sideh, Ismail Benjasminth, dan Asae Boongorsayu.
“Para ulama yang hadir tersebut merupakan ulama yang terkenal di negaranya masing-masing,” kata ketua panitia, Tgk Muhammad Balia.
Menurutnya, dari Indonesia akan hadir Habib Novel Alaydrus asal Solo. Ulama dari Aceh akan hadir, di antaranya Abu Muhammad Amin (Tu Min) Blang Bladeh, Abu Mustafa Paloh Gadeng, Waled Nuruzzahri Samalanga, dan sejumlah ulama karismatik lain.
“Zikir akbar diperkirakan dihadiri 15 ribu jemaah ini. Persiapan sudah matang dan tidak ada kendala apa pun,” kata Balia.
Baca juga: Peringatan Tsunami Aceh, Bendera Setengah Tiang Tiga Hari
Tausiah dan zikir bersama saban tahun digelar pemerintah Aceh dalam mengenang peristiwa tsunami pada 26 Desember 2004 silam. Tsunami merengut korban jiwa lebih dari 200 ribu orang dan ratusan ribu lain kehilangan tempat tinggal.