TEMPO.CO, Jakarta – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kembali menggelar sekolah partai untuk para calon kepala daerah usungan partai itu dari semua daerah. Sebanyak 74 calon kepala daerah di tingkat II kali ini mengikuti sekolah yang digelar di Depok.
Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri hari ini ikut memberikan arahan kepada para calon kepala daerah ini. Sayang, pidato Megawati berlangsung tertutup.
"Mohon maaf, untuk saat ini rekan-rekan media bisa menunggu di luar dulu, nanti akan ditemani Pak Djarot," kata Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristantyo kepada wartawan sesaat sebelum membuka pembekalan materi oleh Megawati.
Baca juga: Kapan PDIP Bahas Pencalonan Jokowi di Pilpres 2019? Kata Hasto...
Djarot yang dimaksud Hasto adalah Djarot Saiful Hidayat, mantan Gubernur DKI Jakarta. Saat ditemui, Djarot menjelaskan alasan PDIP mengadakan sekolah partai.
"Karena di kita anggota PDI Perjuangan itu ada berapa lapis, ada anggota simpatisan, ada anggota biasa, dan ada kader. Ya, kader itu harus melalui ada tiga tahapan sekolah partai karena ada kader pratama, madya, dan utama," tutur Djarot.
Hari ini, kata Djarot, khusus sekolah partai untuk calon eksekutif kepala daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
"Jadi ini untuk dipersiapkan betul agar ketika nanti menjadi kepala daerah, mereka-mereka ini betul-betul paham tentang tata pemerintahan, paham tentang kelola anggaran, paham tentang apa tujuan dia menjadi kelapa daerah, yaitu bagaimana dia bisa mewujudkan keadilan sosial, bagaimana dia bisa membangun semangat gotong royong," kata Djarot.
Baca juga: Bocoran Puan, Mengapa Rekomendasi PDIP Selalu di Menit Terakhir
Kemudian, menurut Djarot, sekolah partai ini diadakan untuk berbagi pengalaman, termasuk dirinya yang sempat menjadi kepala daerah. "Jadi beberapa kepala daerah yang bagus bisa kami undang untuk bisa memberikan inspirasi bagi calon kepala daerah, sehingga bisa direplikasi di banyak tempat, terutama di mana PDIP bisa memenangi pilkada," ucapnya.
Adapun Djarot akan berbagi pengalaman esok hari. Ia akan berbagi tentang pengalamannya menjadi wali kota selama 10 tahun di Blitar, lalu Wakil Gubernur dan Gubernur DKI Jakarta.