TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan hari ini Fraksi Golkar menggalang tanda tangan untuk menolak Azis Syamsuddin menjadi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat.
“Surat itu ditandatangani oleh teman-teman fraksi,” kata Ace di ruangan Badan Urusan Rumah Tangga Nasional DPR, Jakarta, Senin, 11 Desember 2017.
Baca: Pimpinan DPR Bahas Surat Penunjukkan Aziz oleh Setya Novanto
Menurut Ace, sampai saat ini sudah ada 20 tanda tangan. Ia pun memastikan jumlah tanda tangan tersebut akan terus bertambah.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Mahyudin membenarkan penunjukan Aziz Syamsuddin sebagai Ketua DPR melalui surat oleh Setya Novanto. Menurut Mahyudin, penunjukkan itu tidak masalah karena Setya masih Ketua Umum Partai Golkar serta jabatan Ketua DPR adalah jatah Golkar.
Ace menambahkan, penunjukkan Azis menjadi Ketua DPR oleh Setya Novanto tidaklah tepat. “Ini kacau, memimpin partai dengan cara main-main,” ujar dia.
Adapun Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tandjung mempertanyakan adanya surat penunjukan itu. Menurut dia, kewenangan menandatangani surat telah beralih kepada pelaksana tugas Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham, bukan Setya Novanto.
Baca: Akbar Tandjung Persoalkan Surat Penunjukkan Aziz Jadi Ketua DPR
“Kan Plt-nya sudah Idrus. Kenapa bukan Idrus? Kalau memang betul-betul ditetapkan sebagai Plt, seharusnya yang tanda tangan itu Pak Idrus,” kata Akbar di Hotel Manhattan, Jakarta, Ahad, 10 Desember 2017.
Sementara itu, politikus Golkar Airlangga Hartarto mengatakan keputusan-keputusan strategis Golkar seharusnya lebih dulu dibahas pelaksana tugas ketua umum, ketua harian, dan koordinator bidang. Ia pun mengaku hingga saat ini belum ada informasi soal rapat pembahasan ihwal penunjukkan terhadap Aziz sebagai Ketua DPR oleh Setya Novanto.
ARKHEALUS WISNU