TEMPO.CO, PACITAN -- Sejumlah warga Kabupaten Pacitan, Jawa Timur membandingkan pola pengamanan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dinilai memiliki perbedaan cukup menyolok.
Salah satu warga Donorojo berlatar belakang pegawai yang mengaku bernama Joko, Sabtu 9 Desember 2017 mengatakan, pengamanan Presiden Jokowi terkesan lebih longgar dibanding SBY yang asal Pacitan.
"Dulu saat Pak SBY ke Pacitan, pengamanannya sangat ketat. Warga bahkan tak bisa mendekat dalam radius tertentu," kata Joko saat menunggu kunjungan Presiden Jokowi di SMPN 1 Arjosari dan Ponpes Al Fattah Kikil, Arjosari, Pacitan.
BACA:Bertemu Jokowi, SBY Singgung Pertemuan Gubernur Papua dan Kepala BIN
Menurut Joko, kendati banyak aparat dari TNI dan Polri yang dikerahkan untuk melakukan pengamanan, warga masih bisa berlalu lalang di jalur yang dilalui maupun sekitar titik kunjungan Presiden.
Hal itu berbeda saat kunjungan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono ke Pacitan yang mengharuskan area harus steril menjelang kedatangan orang nomor satu di NKRI saat itu.
"Sebenarnya sama bagusnya, karena tujuannya untuk menjaga keselamatan kepala negara. Namun harus diakui, Pak Jokowi ini rasanya lebih bisa dekat dengan masyarakatnya, lebih membumi," ucapnya.
Kesan serupa diungkapkan sejumlah wartawan yang bertugas di Pacitan dan beberapa kali meliput kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat masih aktif menjadi kepala negara selama dua periode.
Kendatipun Susilo Bambang Yudhoyono notabene merupakan putra daerah Pacitan dan menjadi kebanggaan warga di daerah berjuluk Kota 1001 Goa tersebut.
BACA:Bertemu Jokowi, SBY Senang Bisa Bicara Blakblakan
Menurut mereka, standar pengamanan Presiden SBY lebih tinggi, sehingga acapkali bersitegang dengan tim paspampres maupun personel TNI yang menjaga keamanan Presiden. "Beda ya memang. Ini kami bisa lebih mudah untuk mendekat bahkan wawancara dengan (Presiden) Jokowi," ucap Slamet Widodo, wartawan media elektronik nasional di Pacitan.
Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Pacitan untuk meninjau proses pemulihan pascabencana hidrometrologis yang diakibatkan oleh Cempaka sehingga menyebabkan dampak banjir bandang dan tanah longsor di sejumlah daerah pesisir selatan Jawa, mulai Yogyakarta, Gunung Kidul, Jawa Tengah hingga Pacitan, Jawa Timur.
Di Pacitan, kunjungan Jokowi itu menjadi yang pertama sejak dia dilantik menjadi Presiden ke-7 RI pada 2014.
Beberapa titik lokasi yang sempat Jokowi kunjungi antara lain titik tanggul Sungai Grindulu yang jebol di Desa Ploso Kecamatan Pacitan, Ponpes Tremas, SMPN 1 Arjosari dan Ponpes Al Fattah Kikil, Arjosari.