TEMPO.CO, Solo - Pendamping keluarga Bahrun Naim, Anies Prijo Anshori, mengatakan Bahrun terakhir kali menelepon ibunya di Solo, Siti Toyyibah, sekitar dua bulan lalu. Bahrun mengaku berada di Suriah.
Menurut Anies, pembicaraan melalui sambungan telepon itu tidak pernah membicarakan masalah serius. "Hanya menanyakan kabar," katanya, Rabu, 6 Desember 2017. Sesekali mereka juga bersenda gurau.
Baca juga: Keluarga Belum Mendengar Kabar Tewasnya Bahrun Naim
Kabar Bahrun Naim tewas beredar melalui percakapan di media sosial. Nama Bahrun Naim banyak dikaitkan dengan peristiwa teror di Indonesia. Salah satunya dia disebut sebagai dalang bom Thamrin, Jakarta Pusat, pada Januari 2016.
Bahrun Naim juga diketahui menjadi pemimpin Jemaah Ansarud Daulah, organisasi perekrutan teroris di Indonesia. Dia dikabarkan meninggal di Abu Hamam pada 30 November 2017 dalam pertempuran melawan tentara Suriah.
Pihak keluarga hingga saat ini belum mengetahui kepastian kabar mengenai tewasnya Bahrun Naim. Keluarga juga mengaku tidak tahu secara pasti keberadaan Bahrun Naim. "Kalau ngakunya sih di Suriah," kata Anies.
Keluarga memilih menunggu kepastian kabar soal Bahrun Naim dari pemerintah. "Kami juga tidak akan berusaha mencari tahu," katanya. Bagi keluarga, Bahrun Naim dianggap telah dewasa dan memiliki kebebasan dalam mencari jalan hidupnya.