TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian RI menanggapi kabar tewasnya pimpinan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) Indonesia Bahrun Naim. Bahrum dikabarkan tewas dalam sebuah serangan drone di Suriah.
"Sudah ada beberapa kali kabar ini. Bisa saja itu strategi yang bersangkutan untuk menghindar," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Mohammad Iqbal di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan pada Jumat, 6 Juli 2018.
Baca: Bahrum Naim, Pemimpin ISIS Indonesia Tewas di Suriah
Polisi, kata Iqbal, akan mengecek kebenaran informasi tewasnya Bahrun sebab beberapa kali kabar tersebut beredar namun belum dapat terverifikasi.
Bahrun Naim merupakan perekrut teroris melalui media online dan instruktur pembuatan bom. Menurut beberapa sumber, ia juga melakukan rekrutmen melalui propaganda di internet serta mempengaruhi pemuda Indonesia bergabung dengan ISIS di Suriah.
Dikutip dari Channel News Asia, Bahrun Naim dikabarkan tewas oleh serangan drone Amerika Serikat di Suriah sebelum Ramadan. Kabar sebelumnya menyebutkan, Bahrum tewas pada November 2017 tetapi tidak ada yang bisa memberikan klarifikasi tentang kematiannya.
Baca: BNPT: Waspadai Kabar Kematian Bahrun Naim
Pejabat keamanan di Suriah menyampaikan informasi tewasnya Bahrun, berharap kematian Bahrun dapat memperlemah propaganda ISIS di Indonesia. "Bahrun sangat berpengaruh. Dia mempengaruhi banyak orang untuk bergabung dengan ISIS. Dia mengajarkan orang bagaimana membuat bom melalui aplikasi Telegram," kata sumber itu.
Bahrun diketahui menjadi penyumbang serangan teror besar di Indonesia, termasuk pada aksi ledakan bom bunuh diri pada 2016 dan penembakan di Starbuck Cafe Jakarta yang menewaskan empat warga sipil dan melukai lebih dari 20 orang.
Pada Juli 2017, Dewan Keamanan PBB telah memasukkan nama Bahrun Naim ke dalam daftar orang yang terlibat dalam pendanaan, perencanaan, memberikan fasilitas, dan menyiapkan aksi demi kepentingan ISIS.
Baca: Keluarga: Bahrun Naim Telepon Ibunya 2 Bulan Lalu dari Suriah