TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian mengatakan pihaknya belum bisa memastikan kabar tewasnya anggota ISIS asal Solo, Bahrun Naim. Menurut dia, kabar tewasnya Bahrun Naim masih sebatas kabar yang tersebar di media sosial.
"Kepolisian harus mencari sumber resmi yang akurat, bisa dari interpol di luar negeri yang memiliki akses di sana. Bisa Amerika, Rusia, Arab, atau Inggris," kata Tito di Lapangan Udara Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Selasa 5 Desember 2017.
Baca: Keluarga Belum Mendengar Kabar Tewasnya Bahrun Naim
Tito berpendapat kabar tewasnya Bahrun Naim sementara ini berkembang dari media sosial yang berkomunikasi di kalangan jaringan kelompok teroris baik di luar negeri maupun di Indonesia. "Mereka membicarakan tentang tewasnya Bahrun Naim di Suriah," ujar mantan Kepala Detasemen Khusus Anti-teror itu.
Tito memastikan, sampai saat ini, pengecekan Densus 88 Antiteror belum mengkonfirmasi kebenaran berita tersebut. Kepolisian, kata dia, masih mencari sumber primer atas informasi tewasnya Bahrun. "Bisa ini dia benar-benar meninggal, bisa tidak. Ini trik dia supaya tidak dikejar," kata Tito.
Kabar tewasnya Bahrun Naim tersebar lewat percakapan di media sosial. Nama Bahrun Naim selama ini banyak dikaitkan dengan peristiwa teror di Indonesia. Salah satunya, Bahrun diduga merupakan dalang bom Thamrin, Jakarta Pusat, pada Januari 2016 lalu.
Baca: Polri Selidiki Kabar Kematian Bahrun Naim
Bahrun Naim diketahui menjadi pemimpin Jemaah Ansharud Daulah, organisasi perekrutan teroris di Indonesia. Bahrun dikabarkan meninggal di Abu Hamam pada 30 November 2017, dalam pertempuran melawan tentara Suriah.