TEMPO.CO, Jakarta - Badan Narkotika Nasional (BNN) menyita sekitar 12 juta pil paracetamol caffeine carisoprodol (PCC) dalam penggerebekan rumah di Jalan Halmahera Nomor 27, Semarang Timur, Ahad, 3 Desember 2017. Sebanyak 12 orang dicokok dari lokasi yang diduga menjadi pabrik pil terlarang itu.
"Nanti diselidiki dulu, didalami masing-masing perannya apa," kata juru bicara BNN, Komisaris Besar Sulistiandriatmoko, saat dihubungi Tempo melalui telepon, Senin, 4 Desember 2017.
Baca:
BNN Gerebek Pabrik Pil PCC di Semarang, Dipasok ke Kalimantan ...
BNN Bongkar Jaringan Pabrik PCC di Jawa ...
Kemarin, Direktur Penindakan dan Pengejaran BNN Pusat Brigadir Jenderal Irwanto mengatakan ada dua lokasi penggerebekan di Semarang. Pabrik yang dikelola pria bernama Johnny dan tujuh karyawannya tersebut diduga memproduksi PCC.
"Di sini ada dua mesin. Di Semarang ada dua lokasi, di sini (Halmahera) dan Gajah (Gayamsari) yang digunakan untuk gudang," tutur Irwanto, di Semarang, kemarin.
Baca juga:
Selain di Semarang, BNN Gerebek Pabrik Pil PCC di Solo...
Korban Obat PCC di Kendari Diperkirakan 100...
Penggerebekan juga dilakukan di sebuah rumah di Jalan Setyabudi Nomor 66. Menurut Irwanto, rumah itu dikelola Ronggo, asal Tasikmalaya. Pil yang diproduksi di rumah tersebut berjenis sama. Namun Irwanto belum memastikan hubungan antara Johnny dan Ronggo. "Masih didalami," ujarnya.
Selain di Semarang, BNN menggerebek sebuah rumah di kawasan Gilingan, Solo, Ahad. Rumah dua lantai itu diduga menjadi gudang sekaligus tempat produksi PCC.
Namun, menurut Sulistiandri, BNN belum dapat mengeluarkan data pasti tentang penggerebekan di Solo. Ia dalam perjalanan ke Solo bersama dengan Kepala BNN Komisaris Jenderal Budi Waseso. "Ini sedang menuju ke sana (Solo) bersama dengan Pak Buwas." Ia berjanji akan mengecek data lagi. “Datanya belum fix."
ADAM PRIREZA | FITRIA RAHMAWATI