TEMPO.CO, Palangka Raya - Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh meminta calon gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa segera mengundurkan diri sebagai Menteri Sosial.
"Saya pikir Khofifah akan melakukan itu," kata Paloh, di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Minggu, 3 Desember 2017.
Baca: Khofifah Izin Maju Pilgub Jatim, JK: Presiden Tak Bisa Melarang
Khofifah bersama Bupati Trenggalek Emil Dardak dipastikan akan maju dalam pemilihan gubernur Jawa Timur 2018 (Pilgub Jatim 2018). Nasdem merupakan salah satu dari partai-partai yang sudah secara resmi mendukung pencalonan Khofifah.
Surya Paloh menyarankan agar Khofifah tidak mengambil cuti tetapi mengundurkan diri dari jajaran Kabinet Kerja Joko Widodo - Jusuf Kalla. Menurut Paloh, Khofifah lebih beretika mengundurkan diri ketimbang cuti sebagai menteri meskipun tidak ada aturan seorang menteri harus mengundurkan diri ketika mencalonkan diri sebagai kepala daerah.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyebut surat izin resmi Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa untuk maju di pemilihan Gubernur Jawa Timur telah diterima Istana Kepresidenan. "Sudah dikirimkan ke Presiden Joko Widodo, tapi itu surat pribadi. Di cover-nya rahasia pribadi, jadi kami enggak berani utak-atik," ujar Pratikno, Selasa, 28 November 2017.
Baca: Jokowi Sudah Baca Surat Khofifah untuk Maju Pilkada Jatim 2018
Saat dikonfirmasi, Jokowi mengaku telah menerima dan membaca surat dari Khofifah. Namun, ia belum bisa mengambil keputusan apa pun sebelum bertemu dengan menterinya tersebut.
"Belum ketemu. Ketemu dulu. Suratnya ada. Ketemu, berbicara, baru saya memutuskan, baru bisa ngomong," ucap Jokowi setelah menghadiri hari ulang tahun Korpri di Silang Monas, Jakarta, Rabu, 29 November 2017.
Adapun Wakil Presiden Jusuf Kalla menyarankan agar Khofifah mengundurkan diri sebagai menteri dan fokus dalam pencalonannya. Apalagi, kata dia, tugas sebagai Menteri Sosial sangat penting karena berurusan dengan masyarakat. "Kalau sibuk kampanye, bagaimana caranya." kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa, 28 November 2017.
JK, yang juga menjabat Ketua Muslimat Nahlatul Ulama, menilai pengunduran diri Khofifah juga demi kepentigannya sendiri dalam pilkada. Sebab, untuk menghadapi pilkada membutuhkan waktu intensif sekiyat 7-8 bulan untuk kampanye.
Jika tidak mengundurkan diri, tentu akan sulit bagi Khofifah menjalani peran sebagai Menteri Sosial dan kampanye.
ANTARA | ISTMAN MP