TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Politik Kedai Kopi Hendri Satrio mewanti-wanti Presiden Joko Widodo atau Jokowi berhati-hati saat masuk dalam polemik internal Partai Golkar. "Saya agak terkejut juga. Walaupun ada keuntungan besar, Pak Jokowi harus hati-hati," katanya, Jumat, 1 Desember 2017.
Hendri menuturkan beredar isu bahwa Jokowi akan dijadikan ketua umum atau ketua dewan pembina Partai Golkar. Menurutnya Jokowi harus berhati-hati menyikapi kekisruhan internal di Partai Golkar. "Apabila salah langkah maka akan blunder," ujarnya.
Baca juga: Pengurus DPD Golkar Akan Bertemu Presiden Jokowi di Bogor
Jokowi pada Kamis, 30 November 2017 menerima rombongan Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar yang dipimpin Airlangga Hartarto. Kedatangan mereka untuk meminta izin kepada Jokowi untuk Airlangga Hartarto yang akan menjadi Ketua Umum Golkar. Airlangga Hartarto sebelumnya mengatakan telah mengantongi restu Jokowi untuk maju menjadi Ketua Umum.
Menurut Hendri, Jokowi lihai dalam memainkan perannya sebagai orang nomor satu di Indonesia. Setiap ada partai politik yang sedang bermasalah, Jokowi akan turut menyelesaikan permasalahan itu. "Sejak Pak Jokowi berkuasa, setiap kisruh partai diselesaikan di istana. Menurut saya, ini keahlian Pak Jokowi, dia menguasai politik Indonesia," jelasnya.
Baca juga: Airlangga Hartarto Bisa Terpilih Aklamasi Jadi Ketua Umum Golkar
Gonjang ganjing di partai beringin ini, berawal dari penetapan Ketua Umum Setya Novanto sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Dia dijadikan tersangka dugaan kasus korupsi e-KTP. Kisruh itu semakin kencang setelah Setya Novanto ditahan KPK.
Adapun Setya Novanto tak mau begitu saja dilengserkan dari kursi ketua umum Golkar. Ia meminta waktu hingga praperadilan dirinya selesai. Untuk itu dia menunjuk Idrus Marham sebagai pelaksana tugas ketua umum.