Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gunung Agung Erupsi, Masyarakat Karangasem Pilih Mengungsi

Reporter

image-gnews
Warga mengenakan masker saat menunggu untuk dievakuasi pascaletusan Gunung Agung meletus, di Karangasem, pulau Bali, Indonesia, 26 November 2017. Petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau agar warga dalam beraktivitas tetap menggunakan masker. AP Photo/Firdia Lisnawati
Warga mengenakan masker saat menunggu untuk dievakuasi pascaletusan Gunung Agung meletus, di Karangasem, pulau Bali, Indonesia, 26 November 2017. Petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau agar warga dalam beraktivitas tetap menggunakan masker. AP Photo/Firdia Lisnawati
Iklan

TEMPO.CO, Karangasem - Ratusan masyarakat dari Dusun Tihingseka, Bebandem, Kabupaten Karangasem, yang berlokasi di radius kawasan rawan bencana (KRB) II Gunung Agung memilih mengungsi secara mandiri ke posko sementara Gedung Kesenian, Kecamatan Bebandem, Minggu, 26 November 2017.

"Dusun kami berada di radius delapan hingga sembilan kilometer dari puncak Gunung Agung, sehingga masyarakat memilih mengungsi secara mandiri," kata Kepala Dusun Tihingseka, Made Suardita saat ditemui di Bebandem, Karangasem, Minggu, 26 November 2017.

Baca: Erupsi Gunung Agung Mencapai Ketinggian 4 Kilometer

Ia mengatakan, sebanyak 132 orang jiwa atau 28 kepala keluarga tercatat sudah mengungsi secara mandiri. Mereka mengungsi setelah Gunung Agung kembali mengeluarkan abu vulkanik yang cukup tebal, pada pukul 07.30 Wita.

Made Suardita mengatakan, 264 kepala keluarga yang di Dusun Tihingseka mencapai juga telah mengungsi ke sejumlah tempat aman di kecamatan setempat.

Pihaknya hingga saat ini masih menunggu informasi dari pemerintah apakah warganya direlokasi ke tempat yang lebih aman dari radius KRB satu itu. "Dari hari Sabtu (25 November 2017) wagra kami sudah mencium bau belerang sangat keras," ujarnya.

Ia berharap, ada informasi terkini dari pemerintah agar warganya bisa lebih siaga berkumpul di satu titik untuk dapat didata secara menyeluruh. "Kami berharap ada kepastian dari pemerintah apakah kami mengungsi di Kecamatan Manggis lagi atau bagaimana," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Gunung Agung Erupsi 6.142 Meter, PVMBG: Status Penerbangan Merah

Sementara itu, Komang Widyana mengaharapkan ada bantuan dari pemerintah kepada warga pengungsi di Kecamatan Bebandem, karena saat ini belum mendapat bantuan. "Kami juga berharap pemerintah memberikan kepastian kepada kami bagaimana status Gunung Agung saat ini," ujarnya.

Hingga saat ini, warga dusun setempat masih bertahan di posko sementara Gedung Kesenian setempat hingga ada kepastian dari pemerintah bagaimana nasib mereka di tempat itu. "Abu sudah mulai tebal di Dusun Pengadangan juga yang juga masuk radius KRB III yang berada di Desa Buana Giri dan Desa Jungutan," katanya.

Berdasarkan informasi dari Kepala Pusat Data dan Informasi PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi), Sutopo Purwo Nugroho pada pukul 06.20 Wita terjadi erupsi Gunung Agung dengan tinggi kolom abu kelabu gelap bertekanan sedang mencapai 2.000 meter.

Pada Pukul 05.45 Wita, Gunung Agung kembali mengeluarkan asap dengan ketinggian mencapai 3.000 meter. Abu tersebut mengarah ketenggara dengan kecepatan 18 km per jam.

Berdasarkan sebaran abu vulkani dari satelit Himawari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) menunjukkan bahwa sebaran abu ke timur hingga tenggara menuju daerah lombok. "Sifat sebaran dan arah sebaran abu vulkani tergantung dari arah angin. PVMBG akan terus melaporkan perkembangan erupsi kepada posko BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) dan masyarakat," ujarnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

61 Tahun Lalu Erupsi Gunung Agung Tewaskan Lebih Seribu Orang, Abu Vulkaniknya Sampai Greenland

39 hari lalu

Asap dan abu vulkanis menyembur dari kawah Gunung Agung pascaletusan freatik kedua, terpantau dari Desa Culik, Karangasem, Bali, 26 November 2017. ANTARA FOTO
61 Tahun Lalu Erupsi Gunung Agung Tewaskan Lebih Seribu Orang, Abu Vulkaniknya Sampai Greenland

Erupsi Gunung Agung di Bali menewaskan ribuan nyawa dan abu vulkaniknya sampai ke Greenland pada 16 Maret 1963. Ini kilas balik bencana alam itu.


Lereng Gunung Agung Terbakar, BNPB Ungkap Kendala Pemadaman

29 September 2023

Sejumlah titik api menyala saat terjadinya kebakaran lereng Gunung Agung yang terlihat dari kawasan Kubu, Karangasem, Bali, Kamis, 28 September 2023. Kebakaran hutan dan lahan yang tersebar di sejumlah titik di lereng Gunung Agung pada ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut sejak Rabu (27/9) itu diperkirakan terjadi karena adanya gesekan ranting pohon saat musim kemarau. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Lereng Gunung Agung Terbakar, BNPB Ungkap Kendala Pemadaman

Lereng Gunung Agung terbakar pada Kamis, 28 September 2023. BPNB mengungkapkan kendala pemadaman.


Penjualan Terakhir Toko Buku Gunung Agung Kwitang: Berjam-jam Antre di Pintu Masuk dan Kasir

31 Agustus 2023

Warga memadati Toko Buku Gunung Agung, Kwitang, Jakarta, Selasa, 29 Agustus 2023. Toko Buku Gunung Agung menggelar diskon hingga 80 persen hingga 31 Agustus 2023. TEMPO/Subekti
Penjualan Terakhir Toko Buku Gunung Agung Kwitang: Berjam-jam Antre di Pintu Masuk dan Kasir

Gerbang masuk gedung Toko Gunung Agung Kwitang sudah ditutup sejak pukul 15 karena pengunjung membeludak.


Pura Lempuyang Ditutup 2-6 Agustus 2023, Salah Satu Pura Paling Dihormati di Bali

30 Juli 2023

Pura Lempuyang. Shutterstock
Pura Lempuyang Ditutup 2-6 Agustus 2023, Salah Satu Pura Paling Dihormati di Bali

Pura Lempuyang akan ditutup pada 2 - 6 Agustus 2023, karena akan diadakan upacara Pujawali. Begini profil salah satu pura yang dihormati di Bali.


Fakta-fakta Larangan Pendakian Gunung di Bali, Tak Hanya untuk Turis Asing

6 Juni 2023

Gubernur Bali Wayan Koster (kanan) bersama Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra (kiri) menaiki mobil saat apel gelar pasukan Operasi Ketupat Agung 2023 di Lapangan Puputan Margarana, Denpasar, Bali, Senin 17 April 2023. Operasi Ketupat Agung yang diselenggarakan dalam rangka pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1444 H mulai 18 April 2023 hingga 1 Mei 2023 tersebut melibatkan 148.261 personel gabungan dengan menempati 2.787 pos pengamanan di wilayah Bali. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Fakta-fakta Larangan Pendakian Gunung di Bali, Tak Hanya untuk Turis Asing

Larangan pendakian gunung di Bali juga berlaku untuk turis lokal


Gubernur Bali Wayan Koster Larang Pendakian Gunung, Ini 4 Gunung Favorit Wisatawan di Pulau Dewata

4 Juni 2023

Wisatawan menyaksikan matahari terbit pertama tahun 2021 di Desa Pinggan, Kintamani, Bangli, Bali, Jumat 1 Januari 2020. Kawasan wisata alam dengan pemandangan Gunung Agung, Gunung Batur dan Gunung Abang tersebut menjadi salah satu lokasi di Pulau Dewata yang dikunjungi wisatawan untuk menyaksikan matahari terbit pertama tahun 2021. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Gubernur Bali Wayan Koster Larang Pendakian Gunung, Ini 4 Gunung Favorit Wisatawan di Pulau Dewata

Gubernur Bali I Wayan Koster menetapkan larangan pendakian gunung untuk wisata. Apa alasannya? Berikut 4 gunung favorit wisatawan di Bali.


Bantah Berikan Info Sesat PHK Toko Gunung Agung, Serikat Pekerja Minta Direksi Penuhi Hak Pegawai

26 Mei 2023

Suasana Toko Buku Gunung Agung di Jakarta, Senin, 22 Mei 2023. Manajemen mengaku penutupan total bukan merupakan dampak pandemi saja, tetapi upaya efisiensi dan efektivitas usaha telah dilakukan sejak 2013 demi bertahan. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Bantah Berikan Info Sesat PHK Toko Gunung Agung, Serikat Pekerja Minta Direksi Penuhi Hak Pegawai

Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Indonesia membantah memberikan informasi menyesatkan ihwal pemutusan hubungan kerja atau PHK massal dan sepihak di Toko Buku Gunung Agung.


Tanggapi Kabar Toko Gunung Agung Bangkrut, Ketua Umum Apindo: Tak Bisa Dihindari, Tren Toko Buku Menurun

24 Mei 2023

Pengunjung saat melihat koleksi buku yang di jual di Toko Buku Gunung Agung di Jakarta, Senin, 22 Mei 2023. Saat ini, hanya ada lima toko tersisa yang tersebar di Surabaya, Semarang, Gresik, Magelang, Bogor, Bekasi dan Jakarta.  TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Tanggapi Kabar Toko Gunung Agung Bangkrut, Ketua Umum Apindo: Tak Bisa Dihindari, Tren Toko Buku Menurun

Toko Buku Gunung Agung melakukan penutupan secara bertahap dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.


Toko Buku Gunung Agung Dikabarkan PHK Ratusan Karyawan, Aspek: Hanya Dapat Kompensasi Satu Kali Gaji

21 Mei 2023

Toko Gunung Agung. Twitter/Gunungagung
Toko Buku Gunung Agung Dikabarkan PHK Ratusan Karyawan, Aspek: Hanya Dapat Kompensasi Satu Kali Gaji

Aspek Indonesia mendapatkan laporan pengaduan dan permohonan advokasi kasus PHK sepihak dan massal di PT GA Tiga Belas atau dikenal Toko Buku Gunung Agung.


WNA Rusia Berfoto Tak Senonoh di Gunung Agung Bali, Jalani Sanksi Adat dan Dideportasi

6 April 2023

Ilustrasi-pengecekan kelengkapan administrasi warga negara asing yang akan melakukan pengajuan izin tinggal keadaan terpaksa di Kantor Imigrasi Ngurah Rai. Antara/Ayu Khania Pranisitha
WNA Rusia Berfoto Tak Senonoh di Gunung Agung Bali, Jalani Sanksi Adat dan Dideportasi

Perbuatan melanggar hukum WNA Rusia itu diketahui setelah fotonya menjadi viral di media sosial.