TEMPO.CO, Jakarta- Ketua Gerakan Muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menyesalkan rapat pleno Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar yang diselenggarakan pada Selasa, 21 November 2017 tidak membicarakan agenda Musyawarah Luar Biasa (Munaslub). A palagi, kata Doli, dengan sudah ditahannya Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto, tidak ada jalan lain selain menggelar Munaslub dan mengganti ketua umum.
"Demi menyelamatkan Golkar dari keterpurukan, Setya Novanto harus diganti. Pergantian yang definitif, bukan yang temporer sebagai dasar dimulainya perubahan secara menyeluruh, konsolidasi dan perbaikan citra," kata Doli dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo pada Jumat, 24 November 2017.
Baca: Nusron Wahid Akui Pendukung Setya Novanto di Golkar Masih Banyak
Agenda rapat pleno Partai Golkar kemarin menghasilkan keputusan untuk menunjuk Sekretaris Jenderal Idrus Marham sebagai pelaksana tugas Ketua Umum. Selain itu, dalam agenda rapat tersebut juga diputuskan bahwa nasib Setya Novanto sebagai Ketua Umum Golkar dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat akan diputuskan menunggu hasil sidang praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Karena itu, Doli berharap bahwa DPP bisa segera menindaklanjuti harapan masyarakat dan segera bersikap terhadap hal ini. Doli juga mengatakan bahwa DPP sebaiknya tidak ragu-ragu untuk segera memutuskan terkait kelanjutan Partai Golkar di bawah kepemimpinan Setya Novanto.
Baca: Titiek Speharto Siap jadi Ketum Golkar Gantikan Novanto
Doli juga mengatakan bahwa Partai Golkar bukan milik para pengurus saja tetapi juga milik publik. "Saya cuma berharap ada kesadaran baru yang tumbuh dari dalam DPP. Masak dari 200-an lebih orang pengurus enggak ada yang punya nalar dan melihat bagaimana muaknya publik dengan "tragedi Setya Novanto" ini," kata dia.
Selain itu, terkait Munaslub, Doli mengharapkan DPD I Golkar yang berada di tingkat provinsi bisa solid. Apalagi, kata Doli, suara-suara DPD I merupakan penentu terselenggaranya agenda Munaslub atau tidak. "Saya berharap mereka melakukannya secara serius dengan berorientasi pada penyelamatan Golkar, bukan didasari oleh kepentingan mereka masing-masing," ujarnya.