TEMPO.CO, Pemalang – Sedikitnya empat warga Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, dikabarkan hilang di perairan Australia. Mereka berangkat melaut dengan kapal Golden Tuna 88 asal Bali, empat bulan lalu. Anak buah kapal (ABK) yang belum kembali adalah Ruslani, 44 tahun, warga Desa Wanarejan Selatan; Warso, warga Wanarejan Selatan, Kurnianto (35), warga Belik; dan Gugus Priyadi (29), warga Desa Jebed Selatan.
Maesaroh, 30 tahun, istri Kurnianto, mengatakan suaminya berangkat pada 12 Juli 2017 bersama dengan tiga rekannya. Sejak saat itu dia tidak pernah berkomunikasi langsung dengan suaminya. Jika ingin mengetahui kabar Kurnianto, Maesaroh menghubungi istri kapten sebulan sekali.
Baca: 2 Nelayan Korban Kapal Tenggelam di Pemalang Belum Ditemukan
“Terakhir saya mau menanyakan delegasi (gaji) suami saya ke kantor pada 28 Oktober 2017. Tapi sehari setelah itu perusahaan memberi tahu kalau kapal tempat suami saya bekerja terbakar,” kata Maesaroh, Rabu, 22 November 2017.
Mendengar kabar itu, Maesaroh terkejut dan tidak percaya. Dia lalu segera memastikan lagi kepada perusahaan ihwal kebenaran kabar itu. Ternyata benar, kapal ikan yang ditumpangi suaminya mengalami kecelakaan empat hari sebelum dia menerima kabar itu.
“Jadi kapal itu hilang kontak kira-kira tanggal 25 Oktober 2017. Kapalnya sudah ditemukan terbakar tapi tidak ada orangnya. Pihak perusahaan katanya sudah bekerja sama dengan pihak SAR Australia sedang mencari para ABK,” ucapnya.
Simak: Kapal Rombongan Pengantin Tenggelam di Pangkep, 6 Tewas
Informasi yang Maesaroh terima, ada kemungkinan para penumpang kapal tersebut menyelamatkan diri dengan sekoci. Kemungkinan lain adalah mereka diselamatkan kapal yang melintas. “Kalau memang terbakar, kenapa tidak ada media massa yang meliputnya? Saya cek ke mana-mana, tidak ada beritanya. Saya juga sudah mengadu ke Kementerian Kelautan dan Perikanan tapi belum ada respons.”
Maesaroh hanya bisa pasrah menunggu dan berdoa agar suami dan rekan-rekannya selamat. Dia berharap, pihak perusahaan bisa memberikan kepastian ihwal keberadaan suaminya. “Seharusnya kami dipanggil ke perusahaan agar kami lebih tenang,” katanya.
Lihat: 6 WNI Kru Tanker yang Tenggelam di Malaysia Dinyatakan Hilang
Kepala Satuan Kepolisian Air Kepolisian Resor Pemalang Ajun Komisaris Sunardi membenarkan kabar itu. Dia mengaku sudah mendapat informasi dari Direktorat Kepolisian Perairan Polda Bali soal terbakarnya kapal Golden Tuna 88 di perairan Australia. “Memang benar kami mendapat informasi ada ABK Pemalang.”
Menurut laporan yang dia terima, jumlah ABK di kapal itu ada 20 orang. Informasi awal, tiga orang di antaranya merupakan warga Pemalang. Setelah ditelusuri, ada satu orang asal Pemalang tapi tinggalnya di Pekalongan. Polisi sudah mengecek ke keluarga ABK di rumahnya masing-masing. “Pihak keluarga katanya mau mengurus sendiri ke perusahaan,” tutur Sunardi.
MUHAMMAD IRSYAM FAIZ