TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP Partai Golkar Andi Sinulingga mengatakan penggantian Setya Novanto sebagai Ketua Umum Partai Golkar akan dibahas dalam rapat pekan depan. Menurut Andi, jika Setnov diganti, hal itu tidak akan berpengaruh terhadap para calon pemimpin daerah dari Golkar dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2018.
"Di partai yang sangat hierarkis ini, tidak akan ada pengaruhnya di daerah," ujar Andi di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 18 November 2017.
Baca: Di Makassar Idrus Marham Singgung Sikap Golkar terhadap Setnov
Menurut Andi, dalam pilkada serentak, masyarakat akan lebih memilih calon pemimpin berdasarkan figur dibandingkan latar belakang partai. Kata dia, apa yang melekat di institusi partai tidak akan berpengaruh. Ia mengklaim elektabilitas Golkar tetap tinggi meskipun publik ramai menyoroti kasus Setya Novanto.
Andi mengatakan kasus Setya tidak membawa banyak pengaruh kepada partainya. Menurut dia, kekosongan kepemimpinan selama Setya Novanto terjerat kasus korupsi tidak berpengaruh terhadap sistem dan agenda Partai Golkar. Sebab, partainya tetap berjalan di bawah kendali Ketua Harian Nurdin Halid dan Sekretaris Jenderal Idrus Marham.
Meski demikian, kata Andi, Golkar tidak boleh terus-menerus menjustifikasi bahwa tidak ada pengaruh figur terhadap partai. "Kami juga pernah meminta Pak Setya Novanto mundur," ujarnya.
Baca: Pakar: Kasus Hukum Setya Novanto Posisikan Golkar di Zona Bahaya
Ia pun mengakui bahwa banyak kader Partai Golkar yang mengusulkan posisi Setya Novanto sebagai ketua umum diganti. "Segenap pengurus Golkar punya akal sehat, bahwa jika ada kekosongan, ya seharusnya diisi," kata Andi.
RIANI SANUSI PUTRI