TEMPO.CO, Banda Aceh - Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY buka suara soal isu dia bakal ikut meramaikan pemilihan presiden 2019. Kepada Tempo, dalam pertemuan di Warung Kopi Solong, Ulee Kareng, Banda Aceh, Agus Harimurti menjawab soal pencapresan.
“Saya akan menjawabnya walaupun mungkin kurang memuaskan. (Capres) 2019 terlalu dini buat saya,” kata Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute itu, Senin, 13 November 2017.
Malam itu, AHY menggelar pertemuan dengan masyarakat dan wartawan setelah salat magrib di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, dan selanjutnya salat isya di Masjid Baitussalahin, Ulee Kareng. Seusai isya, sekitar pukul 20.00 WIB, AHY bersama Wakil Gubernur Aceh Nova Iriansyah menuju warung kopi yang berhadapan dengan masjid. Ratusan warga dan awak media telah menunggu di sana.
Baca juga: AHY Minta Generasi Milenial Tak Kalah Saing dengan Kecerdasan Buatan
AHY mengatakan kegiatan yang dilakukannya dengan mengunjungi beberapa wilayah di Indonesia adalah untuk melengkapi pengetahuan dan mencari pengalaman mengenal Indonesia lebih baik. “Memahami persoalan masyarakat yang ada di seluruh Indonesia,” katanya.
Kalaupun dalam kunjungannya ke daerah-daerah kemudian melakukan pertemuan dengan tokoh politik, kata AHY, itu merupakan bagian dari menggali informasi dan pengetahuan terkait dengan kehidupan politik dan masyarakat.
AHY menambahkan, apa yang dilakukannya adalah bagian dari berproses menyiapkan diri dan Tuhan yang menentukan apa yang terjadi ke depan. “Saya hanya bisa menyiapkan diri,” katanya diplomatis.
Baca juga: Safari Politik di Pekanbaru, AHY: Salam Kangen dari SBY
Pada kesempatan tersebut, AHY juga meminta pemuda untuk terus menyiapkan diri melalui pendidikan, sehingga SDM Indonesia ke depan semakin maju. “Agar jangan menjadi pecundang di negeri sendiri,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, AHY sempat mencoba menyaring kopi secara tradisional di warung kopi Solong. Dia dipandu oleh peracik kopi Aceh, Fauzi. Di sana, AHY sempat mencicipi setengah gelas kopi robusta dan setengah gelas sanger.