TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat militer, Muradi menilai dalam pergantian Panglima TNI perlu adanya pertimbangan untuk calon dari TNI Angkatan Udara menjadi Panglima TNI selanjutnya. Sebab, kata dia, sudah lama jabatan Panglima TNI belum dijabat oleh Matra AU.
"Memang memungkinkan sekali, kalau saya berharap teman-teman di AU yang sudah agak lama sebelumnya," ujar Muradi saat dihubungi Tempo, Senin, 13, November 2017.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo sebentar lagi akan memasuki masa pensiun pada Maret tahun depan. Gatot dilantik menjadi Panglima TNI pada 8 Juli 2015 menggantikan Jenderal Purnawirawan TNI Moeldoko. Sebelumnya, koalisi masyarakat sipil mendesak Jokowi untuk melakukan proses pergantian Panglima TNI dari sekarang.
Baca juga: Jendral Gatot Mau Pensiun, Jokowi Disarankan Pilih AU atau AL
Menurut Muradi, jabatan Panglima TNI selanjutnya penting untuk dijabat oleh Matra AU. Sebab, kata dia, hal ini untuk memberikan kesempatan yang sama bagi Matra AU. "Dengan cara itu, mereka akan punya confidence yang sama dengan yang lain," ucapnya.
Di sisi lain, Muradi menilai pergantian Panglima TNI tetap merupakan hak prerogatif Jokowi. Sebagai Presiden, menurut dia, Jokowi memiliki banyak pertimbangan untuk menentukan calon pengganti Gatot. "Pertimbangan misalnya tahun politik, atau pertimbangan konsolidasi di internal Mabes TNI," ucapnya.
Menurut Muradi, pergantian Panglima TNI memang diatur dalam UU TNI tentang rotasi jabatan. Namun, kata dia, hal itu tidak harus diikuti selama presiden memiliki pertimbangan lain. "Dalam UU TNI, dalam pasal itu ada pasal yang kemudian tidak memaksa presiden untuk itu," tuturnya.
Baca juga: Gatot Nurmantyo Akan Pensiun, Jokowi Diminta Segera Cari Gantinya
Muradi mengatakan cepat atau lambat proses pergantian Panglima TNI akan berlangsung. Sebab, kata dia, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sudah akan memasuki masa pensiun.
"Saya kira cepat atau lambat, biasanya dalam pola pergantian yang pertama itu mendekati satu sampai tiga bulan mendekati pensiun, kalau itu yang diambil maka Januari sudah ada calon," ujarnya.