TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia yang juga menjadi Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban, Din Syamsuddin, mengatakan dunia Islam berharap pada peran Indonesia dalam kancah global. "Dengan modal nilai seperti dari Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika," kata Din di Jakarta, Kamis, 8 November 2017.
Menurut dia, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dapat menjadikan Indonesia terhindar dari kasus-kasus pertikaian sektarian sebagaimana terjadi di dunia Islam belahan lain. Untuk itu, Indonesia bisa menjadi panutan dengan Islam dan demokrasi yang bisa bersanding.
Baca juga: Saat Din Syamsuddin Menyebut Bhinneka dan Pancasila Jalan...
Dua modal dasar Indonesia itu, kata dia, bisa menjadi model bagaimana sebuah negara bisa mengedepankan semangat moderasi atau prinsip-prinsip penengah di tengah banyaknya perbedaan latar belakang.
Dengan begitu, kata Din, masyarakat dapat bersatu dengan mengesampingkan perbedaan-perbedaan dan mengedepankan persamaan. Indonesia, dia melanjutkan, telah bisa menunjukkan kepada dunia mengenai penerapan ideologi tengah, seperti Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.
Baca juga: Din Syamsuddin Ungkap Kekhawatiran Jokowi Soal Situasi 2019
Din mengatakan Indonesia sudah saatnya terus konsisten menunjukkan perannya di dunia Islam, terutama dari sisi moderasi Islam.
Alasannya, kata Din Syamsuddin, dunia yang saat ini sedang mengalami pertentangan ideologi sangat memerlukan corak Islam sebagaimana terjadi di Indonesia dengan di dalamnya terdapat para muslim yang mengamalkan Islam penengah atau wasathiyah dan rahmat untuk alam semesta.