TEMPO.CO, Bandung - Banjir menerjang tiga kecamatan di Kabupaten Bandung, yaitu Baleedah, Bojongsoang, dan Dayeuhkolot. Sejumlah rumah di tiga kecamatan tersebut terendam air dengan ketinggian 10-150 sentimeter.
Kepala Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Tata Irawan mengatakan luapan air dari anak Sungai Citarum mulai menggenangi permukiman penduduk sejak Selasa, 7 November 2017. Hingga saat ini, menurut dia, banjir masih menggenang di sejumlah titik di tiga kecamatan itu.
Baca: Banjir Bandang Probolinggo Tewaskan Satu Wisatawan
"Total rumah yang terendam di tiga kecamatan 1.567," kata Tata kepada Tempo melalui keterangan tertulisnya, Kamis, 9 November 2017.
Sungai itu meluap setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur kawasan hulu hingga hilir. Selain itu, kata dia, sedimentasi sungai yang meninggi mengakibatkan air dengan cepat luber.
"Curah hujan yang sangat tinggi dari sore sampai malam di wilayah Kota Bandung dan wilayah Kabupaten Bandung sehingga Sungai Cikapudung, Sungai Cisangkuy, dan Citarum meluap ke permukiman," ujar Tata.
Baca: Antisipasi Banjir, Saluran Air di Jakarta Barat Dinormalisasi
Tata menyebutkan, kecamatan yang paling parah terkena dampak banjir adalah Dayeuhkolot. Lebih dari seribu rumah di tiga desa di kecamatan tersebut tergenang air. Warga pun diungsikan ke sejumlah tempat pengungsian.
"Pengungsi di Desa Dayeuhkolot sebanyak 7 keluarga, 19 jiwa, 2 balita, 2 lansia. Pengungsi di kantor RW 02, 4 keluarga, 13 jiwa, dan 1 lansia," katanya.