TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo merespon pernyataan pengusaha-pengusaha swasta yang merasa porsi-porsi mereka diambil BUMN dalam sejumlah proyek strategis. Nyatanya, menurut Presiden Joko Widodo, perusahaan-perusahaan swasta hanya mencari proyek yang bisa balik modal atau untung dengan cepat.
"Kami sudah buka dan tawarkan proyek ke swasta, mau nggak. Nah, enggak mau mereka karena IRR (Internal Rate of Returun, prosentase keuntungan) kecil," ujar Presiden Joko Widodo saat diwawancarai secara eksklusif oleh Tempo di Istana Kepresidenan pada Jumat pekan lalu.
Baca juga:Jokowi: Kalau Nyari Dukungan Politik, Saya Bangun Jawa Saja ...
Sebagaimana diketahui, dalam Rakernas Kadin 2017, sejumlah pengusaha mengeluhkan soal porsi usaha mereka perlahan diambil alih oleh BUMN. Mereka menengarai hal itu karena jumlah BUMN dan anak usahanya yang makin banyak hingga 800 usaha.
Belakangan, Presiden Joko Widodo memanggil para pengusaha itu ke Istana Kepresidenan untuk mendengarkan keluhan mereka. Pada ujungnya, pertemuan itu menghasilkan sejumlah wacana perihal memberikan proyek dengan nilai tertentu ke swasta agar BUMN tak dominan.
Presiden Joko Widodo melanjutkan bahwa keengganan swasta pada sejumlah proyek jangka panjang dan di perbatasan pada akhirnya membuat ia mempercayakan proyek yang ada ke BUMN. Lalu, BUMN itu didampingi dengan Penyertaan Modal Negara atau PMN.
Sejauh yang Presiden Joko Widodo ingat, swasta untuk saat ini hanya berani terlibat di proyek listrik, pelabuhan, serta tol untuk wilayah Jawa saja. Jika ke depannya swasta berani terlibat di proyek daerah lain, kata Presiden Joko Widodo, dirinya akan sangat mendukung karena swasta justru ingin ia prioritaskan.
"Siapa (swasta) yang mau membangun tol di Sumatera? Ada yang bilang membangunnya menunggu ekonomi di sana bagus. Loh ya malah keliru cara mikirnya kalau begitu. Justru harus dibangun dulu supaya ekonominya terdongkrak," ujar Presiden Joko Widodo.
ISTMAN MP, TIM TEMPO