INFO NASIONAL - GO-JEK Indonesia telah mengumumkan para pemenang kompetisi GO-VIDEO 2017 bertema “Hidup Tanpa Batas” di Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail, Jakarta, pada Rabu malam, 1 November 2017. Namun tidak mudah bagi para juri untuk menetapkan para pemenangnya. Di antara mereka bahkan telah terjadi perdebatan sengit sebelum mengambil sebuah kesepakatan.
Hal itu disebabkan ada juri yang menginginkan video yang satu menjadi pemenang, ada juga yang menginginkan video lain yang menjadi pemenang. Dewan juri pada kompetisi ini terdiri atas Chief Marketing Officer (CMO) GO-JEK Indonesia Piotr Jakubowski, Riri Riza (sutradara), Chelsea Islan (aktris), Reza Rahadian (aktor), Mira Lesmana (sutradara), Anggy Umbara (sutradara), dan Mikey Moran (DJ).
Baca Juga:
“Karena setiap peserta memiliki style yang berbeda dalam videonya dan setiap juri punya favorit masing-masing. Jadi, sangat seru (perdebatannya),” ujar Mira Lesmana sebelum mengumumkan pemenang kategori video animasi.
Untuk kategori video animasi, ada beberapa kriteria yang dinilai. Di antaranya terkait dengan pemilihan tema, dramaturgi (cerita atauskenario, dialog, gestur, ekspresi), kualitas gambar dan animasi, kualitas suara, proses editing dan transisi, serta keaslian cerita dan kreativitas. Dari hasil penilaian para juri, video “GO-AXY” karya Arief Khoirul Alim ditetapkan sebagai pemenang dan mendapatkan hadiah sebesar Rp 100 juta.
Hal senada juga disampaikan Anggy Umbara sebelum mengumumkan pemenang kategori komedi. Menurut dia, sebuah perdebatan panjang telah terjadi di kalangan para juri untuk memutuskan siapa yang berhak menjadi juara. “Di komedi kadang dibutuhkan penilaian secara utuh,” ucapnya.
Baca Juga:
Dia menuturkan kriteria penilaiannya ada beberapa, di antaranya pemilihan tema, akting penampilan, konten atau plot cerita, nilai komedi, sinematografi (angle kamera dan kualitas gambar), pencahayaan, kualitas suara, proses editing dan transisi, serta keaslian cerita dan kreativitas. Pemenang kompetisi GO-VIDEO 2017 untuk kategori komedi ini adalah “La Nyungka” hasil karya Aka Pratama dan mendapatkan hadiah sebesar Rp 100 juta.
Chelsea juga mengutarakan pendapat serupa. Sebelum mengumumkan pemenang kategori drama, dia menyampaikan sulitnya untuk menetapkan siapa yang menjadi juara. “Pasalnya banyak karya-karya yang kami nilai itu yang berkualitas dan menyampaikan pesan-pesan yang sangat inspiratif baik dari segi sinematografi dan performance-nya,” tuturnya.
Untuk kategori drama ini kriteria penilaiannya adalah pemilihan tema, dramaturgi (cerita atau skenario, dialog, gestur dan ekspresi) yang dipakai dalam cerita, kualitas gambar dan sinematografi, pencahayaan, kualitas suara, pemilihan musik, proses editing, transisi, keaslian, dan kreativitas pemilihan cerita. Pemenang untuk kategori ini adalah “Derap yang Dinanti” karya Axel Limandjaja dan mendapatkan hadiah sebesar Rp 100 juta.
Reza Rahadian, sebelum mengumumkan pemenang kategori musik mengatakan para peserta kompetisi yang membuat video musik sangat luar biasa karena membuat sendiri musiknya. Menurut dia, itu sesuatu yang membanggakan. “Karena banyak yang bagus-bagus, kami dari juri juga sempat banyak berbeda pendapat untuk menentukan pemenangnya,” ujarnya.
Kriteria penilaiannya untuk kategori musik ini meliputi pemilihan tema, performa, struktur, sinematografi (angle kamera dan kualitas gambar), pencahayaan, kualitas suara, proses editing dan transisi, keaslian cerita dan kreativitas, serta nilai hiburannya. Pemenang untuk kategori musik ini diraih oleh “Tanpa Cemas” karya Liar Production dan berhak mendapatkan hadiah senilai Rp 100 juta.
Sementara, menurut Riri Riza, sebelum mengumumkan pemenang kategori dokumenter, ada banyak pertimbangan dalam menentukan pemenang. “Nah, di sana banyak terjadi perdebatan di antara para juri,” katanya.
Untuk penilaian di kategori dokumenter ini ada beberapa kriteria, yaitu pemilihan tema, wawancara atau narasi, plot, subjek, sinematografi (angle kamera, kualitas gambar), pencahayaan, kualitas suara, proses editing dan transisi, keaslian cerita, dan kreativitas. Berdasarkan kriteria itu, yang ditetapkan sebagai pemenang untuk kategori ini adalah “Wise and Sunrise” karya Suwardi Aditya dan mendapatkan hadiah sebesar Rp 100 juta.
Selain kelima kategori itu, kompetisi GO-VIDEO 2017 ini juga memperlombakan Student Reward berhadiah DJI Spark Drone. Pemenangnya diberikan kepada Dina Febriqa melalui karyanya “Ayah (Luar) Biasa”.
Sementara, yang menjadi juara utama atau best picture dalam ajang kompetisi GO-VIDEO 2017 ini adalah video dokumenter berjudul “An Artist” karya Rizal Subhi dan mendapatkan hadiah utama sebesar Rp 300 juta. “Juri sampai agak berantem-berantem sedikit, karena ada yang ingin yang ini yang menang, ada yang ingin itu yang menang. Namun yang paling penting, yang kita lihat ini adalah kesempatan untuk anak-anak di Indonesia baik pelajar maupun orang yang berprofesi di bidang film dan seni untuk berkarya serta ada kesempatan untuk memperlihatkan kreativitas mereka kepada dunia,” ujar Piotr sebelum mengumumkan pemenang utama kompetisi ini. (*)