Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pakar: Kalau Nawacita Dirinci, Tak Banyak yang Puas Kinerja Jokowi

image-gnews
Pertemuan tiga jam Presiden Jokowi dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Istana Batutulis Bogor, Minggu 22 Oktober 2017.  Istimewa
Pertemuan tiga jam Presiden Jokowi dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Istana Batutulis Bogor, Minggu 22 Oktober 2017. Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti senior bidang politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Siti Zuhro, mengatakan isu lintas sektoral (cross-cutting issues) yang perlu dievaluasi dari tiga tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla adalah persoalan kesenjangan sosial ekonomi. Siti menyatakan jawaban terhadap isu lintas sektoral itulah yang seharusnya kemudian digunakan untuk mengukur kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi-JK.

"Apakah cross-cutting issues itu dijawab pemerintah Pak Jokowi-JK dengan merespons secara konkret program yang sifatnya jawaban terhadap kesenjangan sosial ekonomi?" ujar Siti dalam acara diskusi publik "Tiga Tahun Jokowi-JK dan Calon Penantang Jokowi 2019: Laporan Survei Nasional" di Restoran Batik Kuring, Jakarta, pada Ahad, 22 Oktober 2017.

Baca: 3 Tahun Jokowi-JK dan 8 Poin Bisikan dari Yogya

Siti mengatakan persoalan kesenjangan sosial ekonomi merupakan musuh bersama Indonesia saat ini. Jika masalah kesenjangan ekonomi itu dirinci dengan spesifik dalam pertanyaan survei kepuasan terhadap kinerja Jokowi, angka kepuasan yang didapat tak akan tinggi.

Bagaimana masyarakat yang tidak beruntung memenuhi kebutuhan mendasarnya? “Itu yang harus ditanyakan. Jadi pertanyaan itu betul-betul menukik pada permasalahan yang dihadapi," tutur Siti.

Sebanyak 51,3 persen responden lembaga survei PolMark Indonesia menilai keberhasilan pemerintah Jokowi yang paling menonjol terletak pada pembangunan infrastruktur. Di sisi lain, 27,7 persen responden menyatakan kemiskinan masih menjadi persoalan Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: 3 Tahun Jokowi-JK, Akademikus Soroti ...

PolMark juga mencatat, 67,5 persen responden menyatakan puas dengan kinerja Jokowi, tapi hanya 44,3 persen yang akan kembali memilih Jokowi pada pilpres mendatang.

Selain perlu spesifik menyoroti isu lintas sektoral, ucap Siti, survei kepuasan terhadap kinerja pemerintah seharusnya dikaitkan dengan sembilan poin Nawacita sebagai janji Jokowi-JK. Keberhasilan di bidang pembangunan infrastruktur, misalnya, harus dinilai dalam kerangka pemenuhan Nawacita. "Apakah (pembangunan) infrastruktur menjawab pertanyaan dari Nawacita itu? Yang mana?" kata Siti.

Siti berpendapat, jika sembilan janji Jokowi itu diuraikan dengan rinci, tak banyak responden survei yang akan mengaku puas dengan kinerja pemerintah Jokowi-JK. "Kalau sembilan itu dirinci, dengan kondisi saat ini ekonomi lesu, itu belum tentu menghasilkan 60-70 persen (responden puas)," ujar Siti.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Indef Teliti Rasio Penciptaan Kerja Era Jokowi Vs SBY, Hasilnya?

20 Februari 2018

07-nas-SBY-Jokowi
Indef Teliti Rasio Penciptaan Kerja Era Jokowi Vs SBY, Hasilnya?

Menurut penelitian Indef, Rasio Penciptaan Kerja dalam tiga tahun masa pemerintah Jokowi masih di bawah era pemerintahan SBY.


Wasekjen Demokrat: Jokowi Mulai Ditinggal Kalangan Terdidik

15 Februari 2018

Rachland Nashidik. TEMPO/Wahyu Setiawan
Wasekjen Demokrat: Jokowi Mulai Ditinggal Kalangan Terdidik

Wasekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik mengatakan bahwa Presiden Jokowi mulai kehilangan dukungan dari kalangan terdidik.


Jokowi: Kondisi Saat Ini Lebih Baik Dibanding Tiga Tahun Lalu

6 Desember 2017

Presiden Joko Widodo (tengah) bersiap-siap memukul bola hoki saat peresmian empat venue Asian Games di Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, 2 Desember 2017. Keempat venue yang telah selesai direnovasi, yaitu lapangan hoki, lapangan sepakbola ABC, lapangan panahan dan stadion aquatik nantinya akan digunakan sebagai venue Asian Games XXVIII Tahun 2018. ANTARA FOTO
Jokowi: Kondisi Saat Ini Lebih Baik Dibanding Tiga Tahun Lalu

Presiden Jokowi mengklaim kondisi perekonomian saat ini lebih baik daripada 3 tahun lalu ketika ia baru pemerintah, meski pertumbuhan di bawah target.


Ditanya Soal Kerja Kabinet, Jokowi: Ini Arahnya Reshuffle Pasti

6 November 2017

Tambahan Energi untuk Kabinet Jokowi
Ditanya Soal Kerja Kabinet, Jokowi: Ini Arahnya Reshuffle Pasti

Jokowi menganggap Kabinet Kerja bekerja dengan memuaskan karena bisa mengikuti ritmenya. Jokowi enggan menjawab reshuffle.


Incar 2 Periode, Jokowi Ingin Pastikan Proyek Strategis Selesai

6 November 2017

Presiden Joko Widodo saat meresmikan jalan tol Trans Sumatera ruas Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi sepanjang 61,72 km dan Medan-Binjai sepanjang 10,6 km, di Deli Serdang, Sumatera Utara, 13 Oktober 2017. ANTARA/Septianda Perdana
Incar 2 Periode, Jokowi Ingin Pastikan Proyek Strategis Selesai

Banyak proyek strategis yang baru selesai di tahun 2020an menurut Presiden Jokowi.


Jokowi Jelaskan Alasan Pengalihan PMN Trans Sumatera ke LRT

6 November 2017

Pekerja mempersiapkan lahan untuk pembangunan LRT jalur Cawang-Dukuh Atas, di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, 9 Agustus 2017. Sementara rute Cawang-Dukuh Atas sepanjang 10,5 km baru mencapai tiga persen. ANTARA/Reno Esnir
Jokowi Jelaskan Alasan Pengalihan PMN Trans Sumatera ke LRT

Presiden Jokowi menganggap pemerintah akan merugi puluhan triliun jika LRT tidak diprioritaskan.


Kenapa Jokowi Bangun Akses Baru Sentra Ekonomi?

6 November 2017

Presiden Jokowi bersama rombongan menjajal jalan Trans Papua dengan menaiki motor trail di ruas Wamena-Mamugu 1, Papua, 10 Mei 2017. Jokowi memilih motor trail untuk menjajal sulitnya medan pembangunan Jalan Trans Papua. Biro Pers Istana Presiden
Kenapa Jokowi Bangun Akses Baru Sentra Ekonomi?

Pembangunan akses didahulukan Jokowi dengan pertimbangan bisa memicu transaksi ekonomi.


Jokowi Nilai Swasta Ogah Bangun Infrastruktur Dengan Untung Kecil

6 November 2017

Presiden Joko Widodo saat meresmikan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) seksi 1b dan 1c sepanjang 8,26 km, Kali Malang, Jakarta, 3 November 2017. Meski baru sebagian yang diresmikan diharapkan dapat meningkatkan kelancaran lalu lintas kendaraan logistik yang menuju Karawang, Cibitung dan Bandung. TEMPO/Subekti.
Jokowi Nilai Swasta Ogah Bangun Infrastruktur Dengan Untung Kecil

Pengusaha swasta menolak atau enggan mengerjakan proyek-proyek luar Jawa yang ditawarkan Presiden Jokowi.


Jokowi Anggap BUMN Harus 'Tertekan' Supaya Bisa Cari Pendanaan

6 November 2017

Wakil Gubernur Jabar Dedy Mizwar dampingi presiden Jokowi resmikan tol Becakayu (dok Pemprov Jabar)
Jokowi Anggap BUMN Harus 'Tertekan' Supaya Bisa Cari Pendanaan

Presiden Jokowi menganggap 'tekanan' mendorong BUMN lebih inovatif dalam mencari pendanaan infrastruktur


Jokowi: Kalau Nyari Dukungan Politik, Saya Bangun Jawa Saja

6 November 2017

Presiden Jokowi berbincang dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai meresmikan Tol Becakayu di Kali Malang, Jakarta, 3 November 2017. Tol ini diharapkan dapat meningkatkan kelancaran lalu lintas kendaraan logistik yang menuju Karawang, Cibitung dan Bandung. TEMPO/Subekti.
Jokowi: Kalau Nyari Dukungan Politik, Saya Bangun Jawa Saja

Presiden Jokowi menegaskan bahwa dirinya tidak mencari imbal politik dan ekonomi cepat dari proyek infrastruktur.