TEMPO.CO, Bandung - Kepolisian Daerah Jawa Barat membenarkan ihwal beredarnya surat berisi ancaman teror bom di salah satu pusat perbelanjaan di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Munculnya surat itu diduga dilatarbelakangi masalah persaingan bisnis.
"Selebaran itu memang ada, ditemukan seseorang, kemudian dilaporkan ke kepolisian. Ditemukan di parkir motor di salah satu mal di Sumedang," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Barat Komisaris Besar Yusri Yunus, saat dihubungi Tempo, Sabtu, 14 Oktober 2017.
Baca: Pelaku Utama Teror Bom Samarinda Dihukum Seumur Hidup
Menurut Yusri, tim gabungan dari Kepolisian Resor Sumedang dan tim penjinak bom (jibom) langsung bergerak melakukan serangkaian penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Kita langsung olah TKP, tapi tidak ditemukan apa-apa di sana. Kemudian kami periksa beberapa saksi di sana, serta manajemen mal tersebut dan orang yang menemukan selebaran," katanya.
Setelah pemeriksaan awal usai, dia melanjutkan, ternyata selebaran itu bukan yang pertama. Sebelumnya, sudah lima kali ditemukan selebaran seperti itu. "Cuma yang sebelum-sebelumnya tidak dilaporkan dan baru ketika ditemukan yang keenam dilaporkan ke kepolisian," ujarnya.
Baca juga: BNPT Luncurkan Dokumen Pendanaan Jaringan ISIS di Indonesia
Saat ini, dia menambahkan, pihaknya masih terus melakukan pendalaman kasus teror bom melalui selebaran surat itu. "Keterangan dari manajer mal, motifnya ini kemungkinan masalah persaingan bisnis karena ini surat keenam di beberapa bulan ini. Ini keterangan awal, jadi kita masih dalami terus," katanya.
Kepala Polres Sumedang Ajun Komisaris Besar Hari Brata mengatakan, meski motifnya masalah persaingan bisnis, pihaknya akan terus mengusut tuntas kasus teror bom itu.
"Meskipun ini dalam rangka persaingan bisnis, tapi tetap kami telurusi dan bisa dijerat Undang-Undang Antiteror dan Ancaman Pengeboman, karena sudah meresahkan," ujarnya.
Hari mengimbau masyarakat untuk tidak panik dengan adanya ancaman teror bom itu karena kondisi sudah terkendali. "Saya imbau tidak usah resah karena sekarang ini dalam kondisi aman dan sedang kami tangani," katanya.