TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Lingkar Madani Ray Rangkuti menilai Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin pantas mendampingi Joko Widodo (Jokowi) menjadi pasangan calon presiden-calon wakil presiden (Capres-Cawapres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
"Cak Imin memiliki basis massa yang kuat pada kalangan umat Islam," kata Ray di Jakarta Kamis, 12 Oktober 2017.
Ray menuturkan Cak Imin diprediksi mampu mengalahkan bakal cawapres lainnya seperti Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto.
Baca juga: Angan-angan Muhaimin Iskandar Seandainya Jadi Presiden
Ray mengungkapkan cawapres dari kalangan sipil berlatar belakang politisi lebih berpeluang mendampingi Jokowi dibanding militer maupun akademisi.
Namun Ray mensyaratkan faktor elektabilitas dan basis massa yang tinggi menjadi modal utama seperti tokoh dari Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
Muhaimin Iskandar menurut Ray mengantongi modal lantaran memiliki basis massa yang kuat sebagai pemimpin organisasi umat Nahdliyin dan keponakan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
"Syaratnya populer dan basis massa yang kuat jadi modal cawapres dari sipil unsur partai politik," kata Ray.
Baca juga: Dosen Unair: Gelar Doktor HC Muhaimin Terasa Transaksional
Selain itu, Ray mengungkapkan upaya Muhaimin bersanding dengan Jokowi tidak akan mudah sehingga roda organisasi PKB harus bekerja keras guna meraih suara maksimal di luar Pulau Jawa pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018.
Dalam survei yang dilakukan Indikator Politik, nama Muhaimin tidak muncul sebagai calon pendamping Jokowi yang kuat. Adapun tiga nama yang dianggap layak berdasarkan survei tersebut adalah Gatot Nurmantyo, Sri Mulyani Indrawati dan Tito Karnavian.
Baca juga: Survei Pemilu 2019: Resep Jokowi Kalahkan Penantang Baru