TEMPO.CO, SURABAYA -Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengaku sudah berupaya mencegah agar Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa tak ikut bursa Pemilihan Umum Gubernur Jawa Timur 2018. Jika benar Khofifah maju, maka pertarungan lama pemilihan Gubernur di Jawa Timur akan berlangsung kembali antara kader Nahdlatul Ulama.
“Awalnya saya mempertanggungjawabkan kepada NU bahwa Khofifah ini harus bersatu, supaya tidak bersaing sesama kader kami.” kata Muhaimin yang ditemui di Universitas Airlangga Surabaya, Selasa, 3 Oktober 2017.
BACA: Khofifah Maju Pilgub Jawa Timur 2018, Gus Ipul: Kami sama-sama Kuat
Menurut Muhaimin, ia sudah berupaya mempersatukan kader-kader NU yang berpolitik itu. Ia merujuk pada Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dan Menteri Sosial Khofifah yang sama-sama berlatar belakang NU kuat. “Kalau tidak berhasil, ya berarti Khofifah mengambil individunya atau hak politiknya. Sepenuhnya kembali kepada hak politik Khofifah.”
Sebelumnya, Muhaimin pernah menyampaikan bahwa pihaknya berharap bahwa Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) itu tak maju di Pilgub Jawa Timur 2018. Khofifah diharapkan bisa mendukung figur NU lain yang sudah mendeklarasikan diri sebagai bakal calon gubernur terlebih dulu. Belakangan, PKB menyatakan bakal mendukung penuh Gus Ipul
BACA: Khofifah Klaim Kantongi Cukup Dukungan Maju Pilkada Jatim
PKB telah mengusung Khofifah untuk maju bursa Pilgub Jawa Timur dua kali, yakni pada tahun 2008 dan 2013. Pada 2008, ia berpasangan dengan Mudjiono dan kalah oleh Soekarwo-Gus Ipul. Sementara pada Pilgub periode berikutnya, tahun 2013, Khofifah berpasangan dengan Herman Surjadi Sumawiredja lalu kembali menelan kekalahan oleh pasangan yang sama. “PKB telah pernah mengusung Ibu Khofifah dua saat tetapi kalah. Tentu, pengalaman ini hendak kita jadikan pelajaran,” tuturnya.
BACA: Disebut akan Dampingi Khofifah di Pilgub Jatim, Suyoto Masih Malu
Hingga hari ini, PKB terus mematangkan koalisi bersama beberapa partai politik, termasuk bersama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Keduanya hendak membicarakan calon wakil gubernur yang cocok mendampingi Gus Ipul. “(Soal calon wakil) kita nunggu PDIP. Karena Insya Allah kita hendak satu gerbong,” kata dia.
ARTIKA RACHMI FARMITA