TEMPO.CO, Brebes - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah menargetkan partisipasi pemilih pada pemilihan kepala daerah di Jawa Tengah 2018 mencapai 77 persen. Target itu jauh lebih tinggi dibanding partisipasi pemilih pada pemilihan gubernur 2013 yang hanya 55 persen. Berbagai cara dilakukan untuk mendongkrak jumlah pemilih di Jawa Tengah.
Anggota KPU Jawa Tengah, Ikhwanudin, mengatakan pihaknya akan menerjunkan tim untuk sosialisasi hingga ke tingkat RT. Petugas KPU akan datang ke kampung-kampung untuk mengajak masyarakat memilih calon pemimpin mereka. "Kita terjun ke basis masyarakat. Melalui tokoh masyarakat setempat kami minta bantuan untuk mensosialisasikan pilkada," kata Ikhwanudin di Brebes, Kamis, 12 Oktober 2017.
BACA: Cerita Sudirman Said Soal di Balik Alasan Maju ke Pilgub Jateng
Selanjutnya, KPU akan menggandeng sejumlah kelompok masyarakat, seperti organisasi pemuda dan masyarakat untuk turut mensosialisasikan pilgub. Menurut Ikhwanudin, banyak kelompok masyarakat yang tersegmentasi sehingga lebih mudah saat menyampaikan pesan. "Misalnya di segmen perempuan, disabilitas, komunitas anak muda, dan sebagainya," katanya.
Secara khusus, KPU akan bekerja sama dengan seniman dan budayawan. KPU menganggarkan dana untuk pementasan kesenian di tiap kecamatan untuk sosialisasi pilgub. "Kita libatkan mereka. Mereka mempunyai peranan penting. Melalui pertunjukan kesenian yang bermuatan pendidikan demokrasi," katanya.
Langkah lainnya, melakukan sosialisasi melalui media massa dan media sosial. Sebagaimana diketahui jumlah pemilih dari kalangan anak muda cukup tinggi. Karena itu, menurut dia, cara ini cukup efektif untuk mengajak mereka datang ke tempat pemungutan suara (TPS).
BACA: Pilgub Jawa Tengah, KPU: 5 Orang Tertarik Jadi Calon Independen
Ikhwanudin mengungkapkan pada pemilu sebelumnya, tingkat partisipasi beberapa daerah seperti Brebes, Pemalang, dan Pati cukup rendah. Bahkan di Pati jumlah pemilih 44 persen. Pada pilgub kali ini, pihaknya tidak menginginkan hal itu terulang. Karena itu, daerah-daerah tertentu akan diberikan perlakuan khusus agar partisipasinya pada pilkada Jawa Tengah nanti meningkat.
"Setelah diteliti ternyata banyak faktor mengapa banyak daerah yang tingkat partisipasinya rendah. Salah satunya karena mereka merantau, kurang pengetahuan, hingga konflik lokal. Nah daerah-daerah itu akan mendapat perhatian khusus," katanya.
MUHAMMAD IRSYAM FAIZ