TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei lembaga kajian KedaiKOPI menunjukkan bila Pemilihan Presiden digelar saat ini, maka elektabilitas Presiden Jokowi sebesar 44,9 persen, sementara yang memilih opsi jawaban selain Jokowi ada 48,9 persen dan sisanya tidak menjawab.
Pada opsi jawaban selain Jokowi, responden menyebut nama Prabowo Subianto, Gatot Nurmantyo, Tri Rismaharini, Agus Harimurti Yudhoyono, dan beberapa nama lain.
Baca juga: Hasil Survei Jokowi Tinggi, Berikut Tanggapan Istana
"Hal ini nampaknya juga berpengaruh terhadap pilihan partai politik di 2019. Hanya 41,3 persen responden yang mengaku akan memilih partai politik pengusung Jokowi pada 2019 nanti, 53,5 persen menjawab tidak akan memilih, sementara sisanya memilih untuk tidak menjawab atau tidak memilih," ujar pendiri KedaiKOPI, Hendri Satrio dalam siaran pers, Minggu, 8 Oktober 2017.
Menurut Satrio, figur calon wakil presiden akan cukup menentukan pada Pemilu 2019 kelak. Sebanyak 49,9 persen responden mengaku faktor ini mempengaruhi dalam memilih presiden, sementara 48,4 persen menjawab tidak mempengaruhi dan sisanya tidak menjawab.
Baca juga: Survei: Elektabilitas Jokowi Meningkat, Prabowo Turun
Secara keseluruhan 55,7 persen responden puas dengan pemerintahan Jokowi-JK, sementara yang tidak puas 43,3 persen dan sisanya tidak menjawab. Kepuasan terhadap pemerintah utamanya dalam bidang lembangunan infrastruktur 32,7 persen dan bantuan kesehatan serta pendidikan 16,3 persen.
Sementara harga kebutuhan pokok yang naik atau mahal 22,7 persen dan janji yang belum ditepati 8,5 persen merupakan alasan ketidakpuasan terhadap pemerintahan.
Baca juga: Survei: 40,6 Persen Publik Ingin Capres Selain Jokowi dan Prabowo
Rakyat menilai pembangunan infrastruktur 24,9 persen, pelaksanaan KIP, KIS, KKS 15 persen, memberantas korupsi dan narkoba 2,6 persen dan blusukan 1,3 persen adalah janji Jokowi-JK yang sudah terpenuhi.
Berdasarkan survei wawancara tatap muka terhadap 800 responden di delapan kota, yakni Medan, Padan, Palembang, Jakarta (kecuali Kep. Seribu), Bandung, Semarang, Surabaya, dan Makassar, pada 8-27 September 2017 dengan margin of error 3,5 persen, diketahui 55,7 persen responden puas dengan pemerintahan Jokowi.
Baca juga: Program Jokowi Disukai Publik, Demokrat: Warisan Pemerintah Dulu
Namun, menyampaikan, mayoritas dari mereka mengeluhkan masalah ekonomi. "Rakyat masih mengeluhkan tentang masalah ekonomi," ujar Hendri. Saat ditanya tentang masalah utama yang dihadapi masyarakat saat ini, itu adalah masalah ekonomi, di antaranya keperluan pokok, BBM, dan listrik mahal dikeluhkan responden sebanyak 55,4 persen.
Sedangkan masalah keperluan lapangan pekerjaan 14,1 persen, korupsi 3,9 persen, narkoba 3,3 persen, berita hoax tentang SARA 2,5 persen. "Responden yang menjawab tidak tahu ada 7,6 persen, sisa responden lain menyebutkan hal lain selain yang disebutkan di atas," jelas dia.
Baca juga: Jokowi Sindir Lawan Politiknya, Mainkan Isu Daya Beli untuk 2019
Saat ditanya tentang kondisi Indonesia saat ini, responden menjawab perekonomian yang sulit sebanyak 24 persen, demokrasi sedang diuji 21 persen, lebih baik dari pemerintahan sebelumnya 20,5 persen, normal 10,6 persen, pembangunan dan pelayanan meningkat 5,8 persen, ada korupsi 5,2 persen, ada masalah keamanan 4,8 persen tidak tahu 6,6 persen dan sisanya menjawab hal lainnya.