Jakarta - Ketua Dewan Perwakila Rakyat Setya Novanto direncanakan pulang dari Rumah Sakit Premier, Jatinegara, Senin, 2 Oktober 2017. Namun, kabar kepulangan Setya dari rumah sakit masih simpang siur hingga dini hari.
Petugas keamanan yang menjaga rumah Setya di Jalan Wijaya XIII, Nomor 19, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan mengatakan Ketua Umum Partai Golkar itu belum pulang. "Belum, belum pulang," kata polisi yang enggan disebutkan namanya, Senin malam pukul 23.17.
Petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) DPR yang diperbantukan menjaga rumah Setya juga mengatakan bahwa bosnya belum kembali dari perawatan. "Belum pulang, Mas," kata dia.
Baca: Setya Novanto Jadi Bahan Meme, Ini Tanggapan Golkar
Dari pantauan Tempo, rumah Setya tampak sepi hingga pukul 00.30, Selasa, 3 Oktober 2017. Seorang polisi dan beberapa Pamdal berjaga-jaga. Tiga buah mobil tampak terparkir di depan rumah tersebut, yakni Toyota Land Cruiser bernomor polisi BP 1974 PG, Nissan X-Trail bernopol 128886-VII dan sebuah mobil patroli polisi bernopol 1545-15.
Kabar kepulangan Setya dari Rumah Sakit Premier, Jatinegara, masih simpang-siur. Kepala Hubungan Masyarakat RS Premier Sukendar mengaku belum mengetahui rencana pasti kepulangan Setya. "Ini saya mau bertemu dengan keluarga (Setya Novanto). Apakah benar pulang atau apa. Nanti saya ketemu dengan keluarga dulu, ya," kata Sukendar saat dihubungi Tempo, Senin, 2 Oktober 2017.
Simak: KPK Akan Perpanjang Pencekalan Setya Novanto
Sebelumnya, beredar kabar bahwa Setya akan pulang dari RS Premier. Barang-barang milik Ketua Umum Partai Golongan Karya itu pun disebut sudah diangkut dari rumah sakit. Sukendar berjanji menyampaikan informasi soal kepulangan Setya setelah mendapatkan kepastian dari pihak keluarga. "Belum bisa dipastikan sekarang. Nanti saya telepon lagi," ucapnya.
Setya Novanto dirawat di RS Premier, Jatinegara, sejak 18 September 2017 setelah beberapa hari menjalani perawatan di Rumah Sakit MRCCC Siloam, Semanggi. Setya masuk rumah sakit sehari sebelum Komisi Pemberantasan Korupsi seharusnya memeriksanya sebagai tersangka dalam perkara korupsi kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP). Dia dikabarkan mengidap penyakit jantung, vertigo, gula darah, dan sinusitis.