Fase Kritis Gunung Agung, Begini Tanda-tandanya

Reporter

Editor

Elik Susanto

Sejumlah warga melihat Gunung Agung dari Desa Batu Niti yang berjarak sekitar 12 kilometer dari gunung berstatus awas itu, Karangasem, Bali, 25 September 2017. ANTARA FOTO
Sejumlah warga melihat Gunung Agung dari Desa Batu Niti yang berjarak sekitar 12 kilometer dari gunung berstatus awas itu, Karangasem, Bali, 25 September 2017. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan aktivitas vulkanis  Gunung Agung di Bali terus meningkat. Menurut dia, saat ini status gunung itu telah mendekati fase kritis. "Aktivitas selalu tinggi. Segala pengamatan menunjukkan ada proses magma yang naik ke atas," kata Sutopo di kantor BNPB, Senin, 25 September 2017.

Menurut Sutopo, proses naiknya magma tersebut menyebabkan gempa vulkanis. Dalam sehari, rata-rata hampir terjadi 500 kali gempa vulkanis yang berpusat pada kedalaman 2-3 meter. Dalam pengamatan melalui satelit, BNPB menemukan penggembungan pada tubuh Gunung Agung.

Penggembungan terjadi karena adanya energi dari pergerakan magma di dasar bumi yang berusaha muncul ke atas tapi tersumbat oleh batuan vulkanis. "Kalau ada energi yang tersumbat, ibaratnya balon dikasih energi, maka dia akan ada penggembungan," kata dia.

BACA: Begini Sejarah Letusan Gunung Agung di Bali

Pada tahap tersebut, Sutopo melanjutkan, gunung aktif berpotensi meletus. “Potensi meletusnya tinggi,” ujarnya. Meski begitu, hingga hari ini BNPB masih belum bisa memastikan kapan Gunung Agung bakal meletus. “Karena tergantung pada tingkat tekanan.”

Sejak Jumat lalu, status Gunung Agung sudah ditetapkan pada level 4 atau memasuki level awas. Sebagian warga yang tinggal di dekat gunung itu telah mengungsi.

Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial, Harry Hikmat, mengatakan hingga kemarin tercatat 59.820 warga mengungsi. "Hampir 60 ribu jiwa yang mengungsi," kata dia, kemarin.

Para pengungsi tersebar di 114 titik, antara lain di Kabupaten Klungkung sebanyak 14.808 jiwa dan di GOR Sueca Pura Gelgel 3.789 jiwa. Kemudian 30.012 orang mengungsi ke enam kecamatan di Kabupaten Karangasem. Adapun jumlah pengungsi di Kabupaten Bangli mencapai 7.047 jiwa.

Baca: Begini Langkah Antisipasi Wisatawan jika Gunung Agung Erupsi

Selain itu, Harry melanjutkan, 6.486 warga Kabupaten Buleleng mengungsi ke 11 titik pengungsian yang tersebar di daerah setempat. Di Kota Denpasar tercatat ada 1.467 pengungsi. "Kabupaten Tabanan dan Badung sedang dalam pendataan," ucap dia.

Dinas Sosial Karangasem telah mengeluarkan 62 ton cadangan beras pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pengungsi di Karangasem. Adapun Dinas Sosial Provinsi Bali menyiagakan dan mendistribusikan 50 ton beras reguler untuk Kabupaten Bangli, Buleleng, dan Klungkung.

Sementara itu, Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyatakan siap menampung pengungsi. "Kami siap menyambut saudara-saudara kita dari Bali yang akan mengungsi," kata Asisten I Sekretariat Daerah Kota Mataram, Lalu Martawang.

Martawang meminta semua warga Mataram menerima para pengungsi dampak Gunung Agung sebagai tamu kehormatan dan menciptakan rasa aman, nyaman, dan membantu memenuhi kebutuhan mereka. "Masyarakat jangan sampai mempertontonkan kondisi daerah yang tidak bersahabat."

AGUNG SEDAYU | DIAS PRASONGKO | SAIFULLAH S. | ANTARA








Gunung Agung: Gunung Sakral di Bali yang Menarik untuk Dikunjungi

13 hari lalu

Wisatawan menyaksikan matahari terbit pertama tahun 2021 di Desa Pinggan, Kintamani, Bangli, Bali, Jumat 1 Januari 2020. Kawasan wisata alam dengan pemandangan Gunung Agung, Gunung Batur dan Gunung Abang tersebut menjadi salah satu lokasi di Pulau Dewata yang dikunjungi wisatawan untuk menyaksikan matahari terbit pertama tahun 2021. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Gunung Agung: Gunung Sakral di Bali yang Menarik untuk Dikunjungi

Gunung Agung di Bali memiliki beberapa objek wisata yang dapat dikunjungi saat musim liburan nanti.


Apa Pengertian Gunung Erupsi dan Adakah Perbedaan dengan Gunung Meletus?

15 hari lalu

Ilustrasi Gunung Meletus.
Apa Pengertian Gunung Erupsi dan Adakah Perbedaan dengan Gunung Meletus?

Istilah gunung erupsi dan gunung meletus tak asing bagi masyarakat Indonesia. Namun, adakah perbedaan di antara keduanya?


Sejarah Letusan Gunung Agung dan Karakteristik Letusannya

15 hari lalu

Kawah Gunung Agung menyemburkan lahar di Karangasem, Pulau Bali, 29 Juni 2018. (AP Photo)
Sejarah Letusan Gunung Agung dan Karakteristik Letusannya

Sejak tahun 1800, terdapat empat kali letusan Gunung Agung Bali selain letusan tahun 1963. Letusan terbaru adalah tahun 2017 hingga 2018.


Letusan Dahsyat Gunung Agung 60 Tahun Lalu, Ribuan Orang Meninggal Dunia

15 hari lalu

Seorang warga setempat menggunakan teropong untuk menyaksikan Gunung Agung meletus di dekat Kubu, Kabupaten Karangasem, Bali, 28 November 2017. REUTERS
Letusan Dahsyat Gunung Agung 60 Tahun Lalu, Ribuan Orang Meninggal Dunia

Tepat pada 17 Maret 1963, Gunung Agung di Bali meletus dahsyat.


BMKG Jelaskan Sebab Rentetan Gempa Dangkal di Karangasem Bali

30 Juli 2022

Tangkapan layar peta guncangan gempa dangkal bermagnitudo 4,1 yang terjadi di Kabupaten Karangasem, Bali, pada Kamis 28 Juli 2022, pukul 02.17 WIB. Rentetan gempa dari sehari sebelumnya itu masih terjadi pada Jumat malam, 29 Juli 2022, dengan yang terkuat M4,6. (ANTARA/HO-BMKG)
BMKG Jelaskan Sebab Rentetan Gempa Dangkal di Karangasem Bali

BMKG mencatat rentetan gempa terjadi di Bali, terutama di wilayah Karangasem, sepanjang 27-29 Juli 2022.


Legenda Muasal Gunung Agung: Diambil dari Puncak Gunung Semeru?

8 Juli 2022

Api membakar hutan lereng Gunung Agung setelah terjadi lontaran batu pijar dari kawah, yang terlihat dari Desa Culik, Karangasem, Bali, Selasa, 3 Juli 2018. Erupsi ini juga terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 24 milimeter dan durasi sekitar 7 menit 21 detik. REUTERS/Johannes P. Christo
Legenda Muasal Gunung Agung: Diambil dari Puncak Gunung Semeru?

Legenda Gunung Semeru ternyata berkaitan dengan asal-usul Gunung Agung di Bali. Bahkan Gunung Semeru juga disebut sebagai "ayah" Gunung Agung


Kepercayaan dan Sederet Mitos Gunung Agung di Bali

8 Juli 2022

Warga melihat kepulan awan panas guguran Gunung Semeru dari Desa Sumber Mujur, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Minggu 19 Desember 2021. Erupsi Gunung Semeru kembali terjadi pada pukul 05.31 Wib yang mengeluarkan Awan Panas Guguran (APG) dari bukaan baru aliran lava  di sisi tenggara. ANTARA FOTO/Hamka Agung
Kepercayaan dan Sederet Mitos Gunung Agung di Bali

Masyarakat Hindu di Pulau Bali percaya Gunung Agung merupakan tempat dewa-dewa bersemayam.


Hari Ini di Tahun 1963 Gunung Agung Bali Meletus: Sedikitnya 1.900 Warga Tewas

17 Maret 2022

Kawah Gunung Agung menyemburkan lahar di Karangasem, Pulau Bali, 29 Juni 2018. (AP Photo)
Hari Ini di Tahun 1963 Gunung Agung Bali Meletus: Sedikitnya 1.900 Warga Tewas

Lebih dari 1.500 jiwa yang menjadi korban dahsyatnya letusan Gunung Agung di Bali.


Cek 4 Destinasi Wisata di Sekitar Gunung Agung Bali

16 Maret 2022

Sejumlah wistawan mengunjungi Pura Besakih, pasca erupsi Gunung Agung semalam, di Desa Besakih, Karangasem, Bali, 2 Januari 2018. Meski Gunung Agung dalam status Awas dan masih beberapa kali mengeluarkan abu vulkanik, pura itu kembali dibuka untuk kunjungan wisatawan. Johannes P. Christo
Cek 4 Destinasi Wisata di Sekitar Gunung Agung Bali

Gunung Agung selain menjadi puncak tertinggi di Bali, juga dikenal karena destinasi wisata di sekitarnya. Pura Besakih, salah satunya.


Hari ini, 59 Tahun Lalu Erupsi Gunung Agung Menewaskan Ribuan Orang

16 Maret 2022

Seorang turis asal Rusia berpose saat seorang temannya memoto dirinya dengan latar Gunung Agung yang tengah bererupsi di Kabupaten Karangasem, Bali, 30 November 2017. REUTERS
Hari ini, 59 Tahun Lalu Erupsi Gunung Agung Menewaskan Ribuan Orang

Salah satu erupsi Gunung Agung terdahsyat pada 16-17 Maret 1963. Ribuan orang tewas akibat awan panas.