Pengangkat Jenazah dari Lubang Buaya 1965 Terima Penghargaan 1980

Reporter

Editor

Sabtu, 23 September 2017 08:45 WIB

Sugimin (tiga dari kanan) saat menarik jenazah enam jenderal dan satu perwira dari sumur Lubang Buaya, 4 Oktober 1965. (Istimewa)

TEMPO.CO, Surabaya - Pembantu Letnan Dua Marinir (Purnawirawan) Sugimin, 79 tahun, mengatakan baru mendapat pengakuan pemerintah sebagai salah satu petugas pengambil jenazah Pahlawan Revolusi dari sumur Lubang Buaya setelah 15 tahun. Pengakuan itu diberikan oleh TNI Angkatan Darat dalam bentuk piagam penghargaan pada 18 Oktober 1980.

“Saya sudah tidak punya harapan bakal diakui pemerintah, karena awalnya saya mengira peran kami di Lubang Buaya pada 4 Oktober 1965 itu akan dihapus,” kata Sugimin saat ditemui di rumahnya, Jalan Ketintang Baru XII Nomor 27 Surabaya, Kamis, 21 September 2017.

Sugimin, anggota Batalion Intai Amfibi Korps Komando (KKO) TNI Angkatan Laut Karangpilang, Surabaya, merupakan satu dari 12 orang yang dibawa ke Lubang Buaya, Jakarta Timur, untuk mengangkat jenazah tujuh pahlawan revolusi dari dalam sumur tua. “Saya diajak ke Lubang Buaya karena pernah menolong orang kecebur sumur di Yogyakarta ,” ujarnya.

Baca: G30S 1965, Jokowi Undang Pensiunan TNI yang Angkat Jasad Pahlawan Revolusi

Selain Sugimin ada Winanto, M. Sutarto, Sumarno (dokter gigi), Kho Tjioe Liong (dokter tentara), Saparimin, J. Kandouw, A. Sudardjo, Hartono, Samuri, I. Subekti dan Baharudin. Sugimin mengaku masuk sekali saja ke dalam sumur sedalam 15 meter dan berdiameter 75 sentimeter itu untuk mengikat kaki salah satu jenazah dengan tambang.

Namun, Sugimin sudah sulit mengingat jenazah siapa yang diikatnya, juga urutan ke berapa ia masuk liang sumur. “Yang masih saya ingat, jenazah pertama yang ditarik ke atas ialah Pierre Tendean dan yang terakhir DI Panjaitan. Semua jenazah dalam keadaan utuh, tidak ada yang matanya dicungkil atau kemaluannya dipotong seperti cerita yang beredar,” kata Sugimin yang kala itu berusia 27 tahun dan berpangkat kopral.

Simak: Kenang Pahlawan Revolusi di G30S, TNI Tahlilan

Menurut Sugimin, proses evakuasi jenazah Ahmad Yani, Suprapto, S. Parman, DI Panjaitan, Sutoyo Siswomihardjo, MT Haryono dan Pierre Tendean, dimulai pukul 11.00 dan berakhir sekitar pukul 15.00. Pangkostrad Letnan Jenderal Soeharto, Komandan Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD) Kolonel Sarwo Edhie Wibowo serta Letnan Dua Sinton Panjaitan memantau jalannya evakuasi.

“Jenazah dimasukkan peti dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Gatot Subroto menggunakan Panser. Setelah semua mayat terangkat, lokasi disterilkan, tidak boleh ada yang mendekat. Dijaga pasukan baret merah,” kata dia.

Lihat: Anak-anak Pahlawan Revolusi Luncurkan Buku

Keesokan harinya jenazah dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata dipimpin oleh Presiden Sukarno. Sugimin dan kawan-kawan tidak hadir dalam pemakaman itu karena tidak diundang. Sejak itu dia kembali ke kesatuannya di Karangpilang. Baru pada 1980, atau enam tahun sebelum pensiun, dia dipanggil ke Markas Besar TNI Angkatan Darat untuk menerima penghargaan atas jasa-jasanya dalam mengangkat jenazah pahlawan revolusi.

Sugimin menceritakan, pada saat menerima penghargaan dari TNI AD pada 18 Oktober 1980, anggotanya tidak lengkap. Dua di antaranya, kata dia, telah meninggal.

Ia mengaku bangga menerima piagam penghargaan yang ditandatangani Presiden Soeharto. “Semula saya mengira peran kami sudah dihapuskan, karena yang mengevakuasi kok Angkatan Laut, bukan Angkatan Darat,” ujar kakek sembilan cucu ini.

KUKUH S. WIBOWO

Berita terkait

4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat

29 November 2023

4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat

Kostrad merupakan salah satu pasukan elit yang dimiliki TNI AD. Begini sejarah pasukan ini.

Baca Selengkapnya

Surat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto

20 November 2023

Surat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto

ANRI kumpulkan 300 arsip Sukarno, di antaranya surat cinta untuk Naoko Nemoto atau Ratna Sari Dewi. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Tayang dan Tonton?

30 September 2023

Sejak Kapan Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Tayang dan Tonton?

Film Pengkhianatan G30S/PKI pernah menjadi film wajib tayang dan tonton bagi siswa seluruh Indonesia. Sejak kapan tak lagi diwajibkan?

Baca Selengkapnya

Berikut Sikap Pemerintah Terhadap Korban Pasca G30S 1965

30 September 2023

Berikut Sikap Pemerintah Terhadap Korban Pasca G30S 1965

Begini sikap pemerintah terhadap korban pasca G30S 1965. Mahfud Md dan Menkumham Yasonna Laoly memberikan peluang repatriasi.

Baca Selengkapnya

Dokumen Gilchrist Versi Keterlibatan Intelijen Asing dalam Peristiwa G30S 1965

29 September 2023

Dokumen Gilchrist Versi Keterlibatan Intelijen Asing dalam Peristiwa G30S 1965

Berbagai versi muncul menjadi latar terjadinya peristiwa G30S yang masa orde disebut G30S/PKI. Salah satunya adanya dokumen Gilchrist. Apa isinya?

Baca Selengkapnya

Pasukan Tengkorak Kostrad Dipercaya Atasi KKB Papua, Begini Pasukan Elite Ini Beraksi

9 Maret 2023

Pasukan Tengkorak Kostrad Dipercaya Atasi KKB Papua, Begini Pasukan Elite Ini Beraksi

Kostrad mempercayakan Pasukan Tengkorak untuk menangani Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Berikut profil salah satu pasukan elite TNI itu.

Baca Selengkapnya

Penumpasan G30S: Jejak Sarwo Edhie Wibowo Sang Komandan RPKAD

4 Oktober 2022

Penumpasan G30S: Jejak Sarwo Edhie Wibowo Sang Komandan RPKAD

Sarwo Edhie dan pasukannya bertugas menumpas kelompok G30S dan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang saat itu dianggap bertanggung jawab terhadap G30S.

Baca Selengkapnya

Cerita Prajurit RPKAD Temukan Sumur di Lubang Buaya Tempat Jasad 6 Jenderal Korban G30S

3 Oktober 2022

Cerita Prajurit RPKAD Temukan Sumur di Lubang Buaya Tempat Jasad 6 Jenderal Korban G30S

Hari ini 57 tahun silam, pasca G30S, personel RPKAD menemukan sebuah sumur tua di Lubang Buaya area Halim tempat 6 jasa jenderal dan 1 kapten.

Baca Selengkapnya

Menapaki Jejak Keterlibatan CIA dalam G30S

2 Oktober 2022

Menapaki Jejak Keterlibatan CIA dalam G30S

David T. Johnson, dalam bukunya mengungkapkan bahwa Amerika Serikat, melalui tangan-tangan CIA, turut terlibat dalam G30S pada 30 September 1965.

Baca Selengkapnya

Daftar Buku yang Membedah Peristiwa G30S

30 September 2022

Daftar Buku yang Membedah Peristiwa G30S

Banyak buku yang diterbitkan dalam beragam versi membahas peristiwa G30S. Di antara buku itu ada Gestapu 65 PKI, Sjam, Bung Karno Nawaksara dan G30S.

Baca Selengkapnya