TEMPO.CO, Yogyakarta- Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada Budi Irawanto menganggap pemutaran kembali Film Penumpasan Pengkhianatan G 30S PKI seperti pada era Orde Baru sebagai kemunduran.
Budi menyebut di tengah dunia yang semakin terbuka dan banyak sumber informasi tentang peristiwa 1965, orang gampang mengakses beragam platform media. "Instruksi pemutaran film itu mengulang kembali ritual yang lazim dijalankan era Orba setiap 30 September," kata dia saat dihubungi, Ahad, 17 September 2017.
Baca juga: TNI Ajak Tonton Film G 30S PKI, PBNU: Tak Cocok Diputar Sekarang
Ada dua hal yang hendak dicapai dalam pemutaran film itu. Pertama, mengingatkan orang ihwal kekejaman Partai Komunis Indonesia yang terus menjadi ancaman abadi bangi Bangsa Indonesia. Kedua, film itu ingin menunjukkan militer termasuk keluarga mereka menjadi korban kekejaman PKI. “Iklim kewaspadaan diciptakan terhadap bahaya PKI dan mengukuhkan pendekatan keamanan. Militer menjadi ujung tombaknya,” kata Budi.
TNI AD menginstruksikan kepada seluruh jajarannya di daerah untuk mengajak masyarakat menonton bersama film Pengkhianatan G 30 S PKI. Kepala Pusat Penerangan TNI AD Brigadir Jenderal Wuryanto membenarkan informasi tersebut, Jumat, 15 September 2017.
BACA: Cerita Pemeran Soeharto dan Adegan Berdarah di Film G 30 S PKI
Film besutan Sutradara Arifin C.Noer itu menampilkan banyak adegan kekerasan di stasiun televisi nasional. Film berdurasi sekitar 220 menit itu menggambarkan penyiksaan para jenderal, tawa puas para penyiksa, dan pengambilan mayat korban tragedi pada September, 52 tahun lalu.
Presiden Soeharto memerintahkan TVRI menayangkan film itu setiap 30 September. Murid-murid sekolah diwajibkan menonton film propaganda tentang pemberontakan PKI versi Soeharto atau Orde Baru.
Ketika reformasi bergulir pada September 1998, Menteri Penerangan Yunus Yosfiah mengumumkan film Penumpasan Pengkhianatan G 30S PKI yang diproduksi tahun 1984 ini tidak diputar atau diedarkan lagi. Begitu juga film Janur Kuning (1979) dan Serangan Fajar (1981). Alasannya, berbau rekayasa sejarah dan mengkultuskan seorang presiden.
SHINTA MAHARANI
Berita terkait
KKP dan UGM Sepakati Kerja Sama Bidang Kelautan
53 hari lalu
Kerja sama melibatkan sejumlah fakultas di UGM.
Baca SelengkapnyaHampir 1.000 Pegawai UGM Terima Penghargaan Purnabakti dan Kesetiaan
18 Januari 2024
Sebanyak 907 dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan Universitas Gadjah Mada atau UGM menerima penghargaan kesetiaan dan purnabakti.
Baca Selengkapnya5 Sikap UGM Terkait Surat Edaran Larangan LGBT Dekan Fakultas Teknik
29 Desember 2023
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Wening Udasmoro, menegaskan UGM telah memiliki sikap dan posisi yang tegas terkait hal itu.
Baca Selengkapnya4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat
29 November 2023
Kostrad merupakan salah satu pasukan elit yang dimiliki TNI AD. Begini sejarah pasukan ini.
Baca SelengkapnyaSurat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto
20 November 2023
ANRI kumpulkan 300 arsip Sukarno, di antaranya surat cinta untuk Naoko Nemoto atau Ratna Sari Dewi. Ini profilnya.
Baca SelengkapnyaHeboh Beras Plastik, Pakar di UGM Jelaskan Mengapa Nasi Bisa Memantul
11 Oktober 2023
Wakil Ketua Pusat Halal UGM Nanung Danar Dono menyebut informasi yang beredar di media sosial terkait peredaran beras plastik adalah hoaks.
Baca SelengkapnyaSejak Kapan Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Tayang dan Tonton?
30 September 2023
Film Pengkhianatan G30S/PKI pernah menjadi film wajib tayang dan tonton bagi siswa seluruh Indonesia. Sejak kapan tak lagi diwajibkan?
Baca SelengkapnyaBerikut Sikap Pemerintah Terhadap Korban Pasca G30S 1965
30 September 2023
Begini sikap pemerintah terhadap korban pasca G30S 1965. Mahfud Md dan Menkumham Yasonna Laoly memberikan peluang repatriasi.
Baca SelengkapnyaDokumen Gilchrist Versi Keterlibatan Intelijen Asing dalam Peristiwa G30S 1965
29 September 2023
Berbagai versi muncul menjadi latar terjadinya peristiwa G30S yang masa orde disebut G30S/PKI. Salah satunya adanya dokumen Gilchrist. Apa isinya?
Baca SelengkapnyaPasukan Tengkorak Kostrad Dipercaya Atasi KKB Papua, Begini Pasukan Elite Ini Beraksi
9 Maret 2023
Kostrad mempercayakan Pasukan Tengkorak untuk menangani Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Berikut profil salah satu pasukan elite TNI itu.
Baca Selengkapnya