TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pemerintah tetap menginginkan KPK yang kuat dalam menjalankan tugas. "Pemerintah tentu, apalagi Presiden sebagai kepala negara sangat prihatin dan tetap ingin KPK yang kuat," katanya di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa, 5 September 2017.
Kalla mengatakan ini menjawab soal upaya pelemahan KPK. Seperti diketahui, Pansus Hak Angket KPK kini sedang menyusun rekomendasi. Salah satu usulan yang mencuat adalah rekomendasi untuk menghilangkan kewenangan penindakan KPK.
Baca juga: Misbakhun: Pansus Angket Ingin Kewenangan Penuntutan KPK Dicabut
Menurut Kalla, pemerintah ingin menghindari perbedaan pandangan antara DPR dan KPK. Meski demikian, dia berharap persoalan itu bisa diselesaikan DPR dan KPK. Baginya, pemerintah menghargai kritikan-kritikan. "Semua lembaga di Indonesia, apa pun itu, bisa dikritik, bisa diperbaiki," ujarnya.
Masa kerja Pansus Angket KPK akan berakhir pada 28 September mendatang. Temuan Pansus berikut rekomendasinya akan disampaikan kepada anggota Dewan dalam rapat paripurna pada tanggal tersebut.
AMIRULLAH SUHADA
Berita terkait
Pakar Politik Universitas Udayana: Dissenting Opinion Hakim MK Alasan Strategis Gulirkan Hak Angket
4 hari lalu
Pakar Politik Universitas Udayana menyebut hak angket masih bisa digulirkan dengan memanfaatkan dissenting opinion hakim MK lalu.
Baca SelengkapnyaMengenang Aktivis Pro-Demokrasi Tumbu Saraswati Pendiri TPDI, Ini Kiprah Tim Pembela Demokrasi Indonesia
4 hari lalu
Jasa Tumbu Saraswati dirikan Tim Pembela Demokrasi Indonesia. Simak peran TPDI selama Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham
5 hari lalu
Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.
Baca SelengkapnyaKunjungan Prabowo Tak Pengaruhi Rencana PKB Ajukan Hak Angket
5 hari lalu
PKB tetap akan mengajukan hak angket pemilu dengan menggandeng rekan koalisinya, Partai Keadilan Sejahtera atau PKS.
Baca SelengkapnyaApa Kabar Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024? Ini Komentar Mereka yang Dulu Berniat Mengusungnya
5 hari lalu
Apakah hak angket soal kecurangan Pemilu 2024 akan bergulir? Berikut pernyataan tokoh dan partai yang dulu getol akan mengusungnya.
Baca SelengkapnyaSoal Hak Angket Usai Putusan MK, Ganjar Pranowo: Itu Nanti di Parlemen, Saya Bukan Anggota Dewan
6 hari lalu
Ganjar Pranowo angkat bicara soal rencana hak angket DPR hingga gugatan PDI Perjuangan kepada KPU dalam kaitan Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaGilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk
7 hari lalu
Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.
Baca SelengkapnyaZainal Arifin Mochtar Desak DPR Serius Ajukan Hak Angket Ungkap Kejahatan Demokrasi
7 hari lalu
Pakar hukum UGM Zainal Arifin Mochtar menilai putusan MK yang akhirnya memenangkan pasangan nomor urut 02 Prabowo-Gibran telah menyisakan pekerjaan rumah cukup berat.
Baca SelengkapnyaPro-Kontra Soal Hak Angket setelah MK Tolak Gugatan Sengketa Pilpres
7 hari lalu
Sejumlah partai politik masih berkeinginan melanjutkan hak angket di DPR.
Baca SelengkapnyaKata Presiden PKS Syaikhu Soal Hak Angket: Kami Terbatas pada Realitas
7 hari lalu
Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengatakan ada keterbatasan realitas untuk mengajukan hak angket terkait dugaan kecurangan pemilu 2024 di DPR.
Baca Selengkapnya