Aktivis Penolak Tambang Ditahan dengan Jeratan Pasal Komunisme

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Senin, 4 September 2017 17:11 WIB

Ilustrasi konsep komunisme. Shutterstock

TEMPO.CO, Banyuwangi -Aktivis penolak pertambangan emas di Banyuwangi, Heri Budiawan alias Budi Pego ditahan dengan jerat pasal komunisme. Budi dijebloskan ke Lembaga Pemasyarakatan Banyuwangi setelah kejaksaan menyatakan berkas acara pemeriksaan (BAP) dari polisi dinyatakan lengkap atau P21, Senin 4 September 2017.


Budi Pego ditahan sekitar pukul 12.00 WIB. Dia dijerat pasal 107 huruf a UU Nomor 27 Tahun 1999 tentang Perubahan KUHP yang berkaitan dengan kejahatan terhadap keamanan negara. Pasal ini berbunyi bahwa mereka yang menyebarkan dan mengembangkan ajaran komunisme/marxisme-leninisme dalam segala bentuk dan perwujudannya dipidana penjara paling lama 12 tahun.

Kasus tersebut bermula saat ratusan warga Kecamatan Pesanggaran menggelar aksi pemasangan spanduk untuk menolak pertambangan emas oleh PT Damai Suksesindo (DSI) 4 April 2017. Penulisan spanduk-spanduk tersebut dilakukan pada pagi hari oleh tiga warga di rumah Budi. Seluruh spanduk kemudian dipasang di sepanjang jalan desa dari kantor kecamatan hingga pantai Pulau Merah.


Baca juga: Sebarkan Gambar Palu-Arit, Pria di Brebes Ditangkap Warga

Namun pada malam harinya, Budi didatangi sejumlah polisi yang menudingnya menggambar logo palu arit di salah satu spanduk. Polisi menunjukkan sejumlah foto sebagai bukti. "Padahal saat kami menulis spanduk dijaga enam polisi, tak satu pun ada logo palu arit," kata dia saat dihubungi Tempo sebelum penahanan, Senin.

Selain Budi Pego, ada tiga warga lain yang ditetapkan sebagai tersangka pada 15 Mei 2017. Mereka yakni Cipto Andreas (19), Trimanto (20) dan Dwi Ratna Sari (23).

Budi bercerita, sejak 2014 dia telah puluhan kali berunjuk rasa menolak kehadiran perusahaan tambang. Mula-mula PT Bumi Suksesindo (PT BSI) yang mengeksploitasi Gunung Tumpang Pitu sejak 2012. Kemudian pada 2017, PT DSI mengeksplorasi Gunung Salakan seluas 6.623,45 ha. PT BSI dan PT DSI adalah anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold.

Penahanan pria berusia 37 tahun itu membuat sejumlah warga dan kerabat yang mengiringi, marah dan menangis. Mereka menganggap penahanan tersebut untuk membungkam perlawanan warga menolak pertambangan emas di pesisir selatan, Kecamatan Pesanggaran. "Penahanan Budi Pego tidak akan membuat warga bungkam," kata Ratna salah satu warga.

Salah satu kuasa hukum Budi Pego, Subagyo, mengatakan, pihaknya akan mengajukan penangguhan penahanan. "Selama ini klien saya selalu kooperatif, tidak mungkin melarikan diri," kata advokat LBH Surabaya ini. Total ada 18 kuasa hukum yang mendampingi keempat tersangka.

Subagyo menjelaskan, kasus tersebut terlalu dipaksakan karena tidak ada bukti menyebarkan ajaran komunisme. Apalagi dari 8 spanduk yang disita polisi tidak satu pun berlogo palu arit. Spanduk-spanduk ini menjadi barang bukti polisi yang ikut diserahkan ke Kejaksaan. "Ini contoh bagaimana hukum dipakai untuk mengintimidasi warga yang sedang berjuang," katanya.

IKA NINGTYAS

Berita terkait

Anies Baswedan di Ijtima Ulama Sebut Tak Kompromi dengan Komunisme

18 November 2023

Anies Baswedan di Ijtima Ulama Sebut Tak Kompromi dengan Komunisme

Anies Baswedan mengatakan, pihaknya memahami betul bahwa Indonesia adalah sebuah negeri yang berdasar Pancasila.

Baca Selengkapnya

Situasi Politik Jakarta Menjelang Peristiwa G30S 1965, PKI dan TNI Bersitegang Soal Angkatan Kelima

28 September 2023

Situasi Politik Jakarta Menjelang Peristiwa G30S 1965, PKI dan TNI Bersitegang Soal Angkatan Kelima

Menjelang meletusnya G30S 1965, situasi politik sangat tegang. PKI dan TNI bersitegang soal angkatan kelima.

Baca Selengkapnya

Hari Ini 205 Tahun Kelahiran Karl Marx, Jejak Filsuf yang Bolak-balik Dideportasi

5 Mei 2023

Hari Ini 205 Tahun Kelahiran Karl Marx, Jejak Filsuf yang Bolak-balik Dideportasi

Pemikiran Karl Marx dituangkan pada sejumlah buku, dua di antaranya adalah Das Kapital dan Communist Manifesto.

Baca Selengkapnya

Mengenang Tan Malaka, Bapak Republik Indonesia Pemikirannya Diserap Sukarno - Hatta

26 Februari 2023

Mengenang Tan Malaka, Bapak Republik Indonesia Pemikirannya Diserap Sukarno - Hatta

Tan Malaka salah satu pahlawan nasional, dengan banyak nama. Pemikirannya tentang konsep bangsa Indonesia diserap Sukarno - Hatta.

Baca Selengkapnya

Anwar Ibrahim Jamin Tak Akui LGBT, Sekularisme, Komunisme di Pemerintahannya

7 Januari 2023

Anwar Ibrahim Jamin Tak Akui LGBT, Sekularisme, Komunisme di Pemerintahannya

PM Malaysia Anwar Ibrahim menegaskan tak akan menerima LGBT, sekularisme, dan komunisme di pemerintahannya. Ia mengatakan telah difitnah.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Sebut Pasal 188 RKUHP Tak Akan Cederai Kebebasan Berpendapat

29 November 2022

Pemerintah Sebut Pasal 188 RKUHP Tak Akan Cederai Kebebasan Berpendapat

Juru Bicara Tim Sosialisasi RKUHP, Albert Aries mengatakan pasal 188 tidak akan mencederai kebebasan berpikir dan berpendapat.

Baca Selengkapnya

Perlu Tafsir Ketat Soal Larangan Penyebaran Paham yang Bertentangan dengan Pancasila di RKUHP

29 November 2022

Perlu Tafsir Ketat Soal Larangan Penyebaran Paham yang Bertentangan dengan Pancasila di RKUHP

Anggota DPR Komisi Hukum Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari, menilai perlu ada tafsir ketat terhadap pasal 188 RKUHP.

Baca Selengkapnya

5 Situasi Menjelang G30S, Pertentangan TNI dan PKI Makin Memanas

26 September 2022

5 Situasi Menjelang G30S, Pertentangan TNI dan PKI Makin Memanas

G30S menjadi salah satu peristiwa kelam perjalanan bangsa ini. Berikut situasi-situasi menjadi penyebab peristiwa itu, termasuk dampak setelah G30S.

Baca Selengkapnya

Draf RKUHP: Ingin Ganti atau Tiadakan Pancasila Diancam 5 Tahun Penjara

11 Juli 2022

Draf RKUHP: Ingin Ganti atau Tiadakan Pancasila Diancam 5 Tahun Penjara

RKUHP juga menyebut penyebaran ideologi komunisme atau marxisme-leninisme juga diancam penjara, kecuali belajar untuk kepentingan ilmu pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Hari Lahir Pancasila Jadi Hari Libur Nasional?

1 Juni 2022

Sejak Kapan Hari Lahir Pancasila Jadi Hari Libur Nasional?

Pemerintah belakangan menetapkan Hari Lahir Pancasila sebagai hari libur nasional. Sejak kapan hal tersebut berlaku?

Baca Selengkapnya