TEMPO.CO, Jakarta - Calon Presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan mengatakan pihaknya tidak berkompromi dengan komunisme. Pernyataan itu diucapkan Anies di acara Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 18 November 2023.
Anies mengatakan, pihaknya memahami betul bahwa Indonesia adalah sebuah negeri yang berdasar Pancasila. "Komitmen kita menjaga Pancasila adalah komitmen yang harga mati. Kita tidak berkompromi dengan yang lain," kata dia seperti dipantau dari tayangan Youtube.
Pancasila, menurut Anies, adalah harga mati. Dia mengatakan komitmen Pancasila harga mati merupakan komitmen yang tidak bisa ditawar-tawar. "Dan itu artinya kita juga tidak berkompromi dengan paham-paham komunisme," ucapnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, pihaknya berkomitmen menjaga komitmen itu untuk menghadapi berbagai ideologi. "Termasuk komunisme yang sering kali dianggap sebagai permasalahan," ujarnya.
Karena itu, Anies mengatakan, pihaknya memandang ikhtiar menjaga ukhuwah dan persatuan dimulai dengan saling menghormati dan mrenghargai. "Kami menganggap penting bahwa hubungan antarumat beragama dijaga," kata Anies.
Cara menjaga hubungan antarumat beragama, kata Anies, adalah dengan menghadirkan rasa keadilan. "Rasa keadilan yang akan menghadirkan ketenangan, keteduhan," ucapnya.
Anies didampingi Calon Wakil Presiden Muhaimin Iskandar atau Cak Imin saat menghadiri Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional itu. Acara ini digelar oleh tiga pilar, Front Persaudaraan Islam, Persaudaraan Alumni 212, dan Gerakan Nasional Pembela Fatwa atau GNPF Ulama.
Anies Baswedan merupakan calon presiden yang diusung oleh Koalisi Perubahan. Koalisi ini terdiri dari Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Anies akan berpasangan dengan Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden dalam Pilpres 2024.
Pilihan Editor: Buka Ijtima Ulama Jakarta, Muhaimin: Bakal Bahas Pilgub hingga Pilpres 2024
HAN REVANDA PUTRA