Wakil Ketua DPR Mengakui Kinerja Legislasi Wakil Rakyat Tak Bagus  

Reporter

Selasa, 1 Agustus 2017 14:29 WIB

Wakil Ketua DPR Fadli Zon (kiri), Taufik Kurniawan, Agus Hermanto dan Fahri Hamzah saat memimpin Rapat Paripurna DPR RI Ke-31 Masa Persidangan V Tahun Sidang 2016-2017 di Gedung Nusantara II, Jakarta, 18 Juli 2017. Kursi Ketua DPR terlihat kosong dalam pembahasan RUU tentang pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun anggaran 2016. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Agus Hermanto mengakui kinerja parlemen masih rendah dalam pembuatan produk legislasi. Menurut dia, DPR saat ini terus memperbaiki kinerja dalam legislasi, di samping tugas dan fungsinya dalam pengawasan dan anggaran.

"Kami memang paling terlihat dalam program legislasi DPR dan legislasi kami banyak mengalami kekurangan," kata politikus Partai Demokrat itu di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 1 Agustus 2017.

Baca: Tingkatkan Kinerja Legislasi DPR, Ini Saran Ibas

Meskipun begitu, Agus menolak jika kinerja DPR disebut menurun. Sebab, kata dia, kerja DPR dalam fungsi pengawasan dan anggaran sudah membaik. "Jadi, sekali lagi, yang paling tidak bagus prestasinya adalah legislasi," ujarnya.

Sebelumnya, berdasarkan catatan Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), ada empat rancangan undang-undang (RUU) yang disahkan sejak awal 2017 hingga akhir Juli 2017. Keempat RUU itu adalah RUU Pemajuan Kebudayaan, RUU Sistem Perbukuan, RUU Arsitek, dan RUU Penyelenggaraan Pemilu.

Simak: Ketua DPR Tersangka, Pemerintah Antisipasi Proses Legislasi

Peneliti Formappi, Lucius Karus, mengatakan DPR masih punya dua masa sidang untuk menyelesaikan 46 RUU yang masuk Program Legislasi Nasional 2017. "Kerja legislasi DPR dan pemerintah itu terbantu tiga RUU bersifat kumulatif terbuka yang tidak masuk Prolegnas," ucapnya.

Agus menolak jika rendahnya produktivitas legislasi dibebankan ke parlemen. Menurut dia, pembahasan rancangan undang-undang harus disetujui pemerintah dan parlemen. "Berarti, kalau legislasi jelek, bukan DPR-nya saja yang jelek, pemerintah juga jelek," tuturnya.

Lihat: Fadli Zon: Revisi UU MD3 Akan Dibahas di Badan Legislatif

Agus menambahkan, pihaknya bakal berkomunikasi dengan pemerintah untuk mempercepat pembahasan legislasi. "Pemerintah juga harus didorong untuk lebih cepat dan memberikan waktu yang cukup terhadap pembahasan ini," katanya.

ARKHELAUS W.

Berita terkait

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

21 jam lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

1 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

1 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

2 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

2 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

2 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

5 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

6 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

6 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

6 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya