Partai Golkar Tolak Isu Sara di Pilpres 2019

Reporter

Editor

Budi Riza

Sabtu, 22 Juli 2017 17:13 WIB

Ketua DPR Setya Novanto ditemani Sekretaris Jenderal Partai Golongan Karya Idrus Marham datang memenuhi panggilan Komisi Pemberantas Korupsi (KPK), 14 Juli 2017. TEMPO/Shintia Savitri

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Mahram mengharapkan isu suku, ras, agama, dan etnis tidak muncul dalam pemilihan Presiden 2019. Dia mengatakan kampanye harus menjadi persaingan yang sehat.

Idrus menyebut misalnya persaingan secara kualitatif yang mencakup aspek program kerja, gagasan, dan visi. “Itu menjadi dasar rakyat menentukan siapa calon presiden,” kata dia di Hotel Sultan Jakarta, Sabtu, 22 Juli 2017.


Baca: PKB Optimistis Pilpres 2019 Minimal 2 Pasang Calon Kandidat


Partai Golkar telah sepakat untuk kembali mencalonkan Presiden Joko Widodo sebagai calon Presiden 2019. Mereka meyakini dukungan itu juga telah disuarakan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Hanura, maupun NasDem. Sedangkan untuk calon wakil presiden, Golkar menyerahkan kepada Jokowi untuk menentukan nama dengan tetap berkoordinasi.


Baca: Presidential Threshold 20 Persen, Bisa Head to Head Pilpres 2019


Menurut Idrus, Golkar saat ini fokus pada upaya meyakinkan rakyat perihal kepemimpinan Presiden Jokowi yang berhasil. Selain itu, mereka pun mengawal program-program pemerintah agar berjalan sukses.

Meski begitu, partai berlambang pohon beringin itu belum ingin menjabarkan upaya-upaya konkret untuk memenangkan Pilpres 2019. “Kami akan melakukan langkah-langkah untuk memastikan Pak Jokowi menang,” ujar Idrus.

Idrus menyadari bahwa Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto telah ditetapkan KPK sebagai tersangka dugaan korupsi e-KTP. Namun dia memastikan peristiwa itu tidak mengganggu kerja partai. Menurut dia, saat ini partainya dihadapkan agenda politik besar yaitu pilkada 2018 dan pilpres 2019.

Sehingga, Idrus menilai kunci kemenangan partai ke depan adalah soliditas. Bergulirnya isu musyawarah nasional luar biasa pascapenetapan Setya Novanto sebagai tersangka, kata dia, hanya berasal dari segelintir orang yang memicu persaingan. Sehingga dia pun tetap merangkul adanya rekonsiliasi untuk kepentingan menghadapi agenda politik mendatang.

DANANG FIRMANTO

Advertising
Advertising

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

4 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

10 hari lalu

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

Sengketa Pilpres 2024 tengah dibacakan MK. Pada PHPU 2019, putusan MK menolak seluruh permohonan Prabowo - Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

11 hari lalu

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

MK akan membacakan putusan sengketa Pilpres 2024 pada Senin, 22 April 2024. Seperti apa putusan MK terkait sengketa Pilpres 2014 dan 2019?

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

15 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

23 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

24 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

24 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

25 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

28 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

33 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya