Subsidi Langsung Tidak akan Banyak Menolong Rakyat

Reporter

Editor

Selasa, 15 Juli 2003 11:17 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta::Sejumlah kebijakan pemerintah banyak merugikan masyarakat kecil. Misalnya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), tarif dasar listrik) dan telpon. Walau sebagai gantinya pemerintah menurunkan pajak dan memberikan dana kompensasi BBM, tetapi rakyat tidak cukup puas akan hal itu. Tindakan pemerintah seperti memberikan subsidi langsung maupun kompensasi tidak akan banyak menolong masyarakat. Sebab, jumlah subsidinya kecil, kata Uli Mulyandari dari Koalisi Perempuan Indonesia, kepada wartawan, dalam jumpa pers tentang Penolakan kenaikan harga dan privatisasi untuk melayani kepentingan negara/negara donor, di kantornya, Selasa (14/1). Dalam jumpa pers tersebut hadir pula Andreas dari WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia), Kuswiyadi dari KAU (Koalisi Anti Utang), dan Wiwin dari KPWTO (Koalisi Penentang World Trade Organization) sebagai pembicara. Dalam kesempatan itu, beberapa organisasi tersebut bersepakat untuk menolak kebijakan pemerintah untuk mencabut subsidi yang menghasilkan kenaikan harga tersebut dan juga kebijakan privatisasi pada beberapa BUMN. Mereka juga menolak adanya pemberian release and discharge (R&D) kepada sejumlah konglomerat hitam pengutang BLBI. Sebagaimana diketahui, negara terancam mengalami kerugian hingga Rp. 1000 triliun dan telah membebani APBN setiap tahunnya. Besarnya pengurangan subsidi, sekitar Rp. 25 triliun, tidak sebanding dengan subsidi yang diberikan pada sejumlah bank rekap hingga Rp. 60 triliun. Bahkan, jauh lebih kecil dibandingkan dengan biaya sosial yang ditimbulkan dan perlambatan fundamental ekonomi yang sempat dibangun, kata Uli. Mereka juga menkritik kebijakan pemerintah saat ini yang dinilai mengikuti agenda kreditor internasional yang diwakili oleh IMF (International Monetary Fund) dan CGI (Consultative Group on Indonesia). Salah satu bentuknya adalah pengurangan subsidi bagi rakyat, serta agenda privatisasi serta penjualan aset BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional). Kebijakan seperti itu dilakukan, Karena perekonomian kita sangat tergantung pada lembaga asing. Jadi, bukan untuk kepentingan rakyat, tetapi lebih kepada kepentingan investasi negara asing di Indonesia, tandasnya. . Organisasi-organisasi tersebut kemudian bersepakat untuk menyerukan tuntutan sebagai berikut: putuskan hubungan dengan IMF dan World Bank, bubarkan CGI, usir ADB (Asian Development Bank), tolak kebijakan pencabutan subsidi untuk membayar utang, dan stop privatisasi aset yang melayani kepentingan umum dan strategis. Untuk itu, Koalisi Perempuan Indonesia akan mengerahkan anggotanya yang tersebar di 9 propinsi di seluruh Indonesia untuk memonitoring pelaksanaan penyaluran dana kompensasi bagi rakyat tersebut. Selain itu, kami sudah merencanakan akan melakuakn advokasi pada pemerintah untuk memperbaiki kondisi masyarakat, kata Uli. Selain mengajukan tuntutan, hari ini, organisasi-organisasi tersebut juga mengadakan aksi demontrasi di depan Istana Negara secara bergiliran. (D.A Candraningrum Tempo News Room )

Berita terkait

North West Bakal Tampil di Konser Musikal The Lion King Disney

8 menit lalu

North West Bakal Tampil di Konser Musikal The Lion King Disney

Dalam konser itu North West Heaher bergabung denagnHeadley, pemenang Oscar Lebo M, serta Jennifer Hudson

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

26 menit lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Tak Urus Sertifikasi Halal Sampai Oktober Mendatang, Pelaku Usaha Bisa Dapat Larangan Izin Edar

33 menit lalu

Tak Urus Sertifikasi Halal Sampai Oktober Mendatang, Pelaku Usaha Bisa Dapat Larangan Izin Edar

Kementerian Agama tengah menggodok pemberian sanksi untuk pelaku usaha yang belum melakukan sertifikasi halal. LPPOM MUI gencar fasilitas sertifikasi

Baca Selengkapnya

UKT UIN Jakarta Naik, Ini Hal yang Jadi Pertimbangan Kampus

46 menit lalu

UKT UIN Jakarta Naik, Ini Hal yang Jadi Pertimbangan Kampus

Zaenal menyebut bahwa kenaikan UKT itu juga sudah diatur pada Keputusan Menteri Agama RI Nomor 368 tahun 2024 tentang uang kuliah tunggal.

Baca Selengkapnya

Lupakan Keripik, Ini Alasan Anda Perlu Mengganti Camilan dengan Kismis

1 jam lalu

Lupakan Keripik, Ini Alasan Anda Perlu Mengganti Camilan dengan Kismis

Karena dibuat dari buah asli, kismis pun baik kesehatan karena mengandung tinggi serat yang baik buat pencernaan dan jantung

Baca Selengkapnya

Dapat Bantuan Pengobatan dari Tantowi Yahya dan Ikke Nurjanah, Hamdan ATT Menitikkan Air Mata

1 jam lalu

Dapat Bantuan Pengobatan dari Tantowi Yahya dan Ikke Nurjanah, Hamdan ATT Menitikkan Air Mata

Menurut Tantowi Yahya, atas usul Ikke Nurjanah, donasi dari hasil lelang lukisan itu dipakai untuk membantu pengobatan Hamdan ATT yang terkena stroke.

Baca Selengkapnya

3 Tips Efektif Jaga Keharmonisan Rumah Tangga

1 jam lalu

3 Tips Efektif Jaga Keharmonisan Rumah Tangga

Komunikasi antar pasangan kerap menjadi tantangan. Simak 3 tips efektif jaga keharmonisan rumah tangga.

Baca Selengkapnya

LRT Layani 10 Juta Penumpang Sejak Beroperasi Agustus Tahun Lalu

1 jam lalu

LRT Layani 10 Juta Penumpang Sejak Beroperasi Agustus Tahun Lalu

Pengguna tertinggi terjadi di bulan April 2024 sejak pertama kali LRT beroperasi, capai 1,4 juta penumpang.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Pegadaian Terbaru 8 Mei 2024

1 jam lalu

Harga Emas Pegadaian Terbaru 8 Mei 2024

Bagi masyarakat yang ingin membeli logam emas yang aman dan nyaman, butik Galeri 24 bisa menjadi solusi karena bagian dari anak perusahaan dari PT Pegadaian.

Baca Selengkapnya

Komitmen Penuh Bank Mandiri terhadap Prinsip ESG

1 jam lalu

Komitmen Penuh Bank Mandiri terhadap Prinsip ESG

Bank Mandiri telah menegaskan komitmennya untuk menerapkan prinsip-prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola Environment, Social, and Governance (ESG) dalam setiap aspek operasional perusahaannya

Baca Selengkapnya