Bali Tetap Tolak Proyek Listrik Bedugul

Reporter

Editor

Selasa, 5 Desember 2006 16:13 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Meski kondisi kelistrikan Bali kritis, tetap menolak dilanjutkannya Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (Geothermal) Bedugul.Gubernur Bali Dewa Beratha mengatakan, hanya menunggu waktu untuk bertemu langsung dengan Menteri Energi Sumber Daya Mineral guna menyampaikan penolakan itu. “Sikap kami masih seperti semula, hanya waktunya yang belum tepat,“ katanya, Selasa,Sebelumnya, sejak 6 bulan lalu Gubernur Dewa Beratha untuk menjadi Ketua Tim Penolakan Geothermal Bedugul. Keputusan diambil setelah DPRD melalui sidang paripurnamenyatakan penolakan pada proyek yang dianggap berada di kawasan suci dan bisa mengancam kelestarian alam Bali itu.Beratha mengungkap, sebelumnya dia telah mengirimkan penolakan atas permintaan investor untuk memperluas lahan eksplorasi sampai 25 hektare. Secara terpisah, Direktorat Jenderal Batubara dan Geothermal Departemen Energi dan Sumber DayaMineral, Simon Sembiring, menyatakan penolakan itu mengakibatkan proyek terkatung-katung. “Padahal belum ada bukti merusak lingkungan,“ tegasnya.Menurutnya, potensi pengembangan listrik di Bedugul bisa mencapai 165 megawatt. Penghentian eksplorasi juga bisa berisiko apabila investor mengajukan masalah ini ke badan arbitrase internasional yang memungkinkan Pemda Bali akan kalah dan membayar sejumlah denda. Jika itu terjadi, katanya, akan memperburuk citrainvestasi di Indonesia, khususnya di Bali. Proyek Geothermal sendiri sejatinya sudah dimulai sejak 1994. Namun, pada 1997 proyek ini terhenti karena krisis dan baru dicanangkan kembali pada 2002 olehPresiden Megawati Soekarnoputri. Pada 2004, kelompok masyarakat Bali menyatakanpenolakan dan berujung pada keputusan DPRD Bali yang mendukung aspirasi tersebut.Rofiqi Hasan

Berita terkait

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

1 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Usai Libur Panjang, Yogyakarta Diwarnai Sejumlah Aksi Ricuh Konvoi Lulusan Sekolah

3 hari lalu

Usai Libur Panjang, Yogyakarta Diwarnai Sejumlah Aksi Ricuh Konvoi Lulusan Sekolah

Aksi ricuh pelajar yang masih berseragam sekolah itu membuat lalu lintas di sejumlah Kota Yogyakarta tersendat.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap 19 Remaja Diduga Terlibat Tawuran di Jakarta Barat, Sita Celurit hingga Stik Golf

6 hari lalu

Polisi Tangkap 19 Remaja Diduga Terlibat Tawuran di Jakarta Barat, Sita Celurit hingga Stik Golf

Polisi akan memanggil orang tua dan guru dari sekolah para pelajar yang terlibat tawuran itu untuk memberikan klarifikasi.

Baca Selengkapnya

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

11 hari lalu

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

Tiga karyawan PT Wanatiara Persada, perusahaan tambang nikel di Halmahera Selatan dipecat usai melakukan aksi Hari Buruh.

Baca Selengkapnya

BNPT Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Sarana Prasarana Objek Vital

14 hari lalu

BNPT Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Sarana Prasarana Objek Vital

BNPT menggencarkan asesmen dan sosialisasi Pedoman Pelindungan Sarana Prasarana Objek Vital yang strategis dalam Pencegahan Tindak Pidana Terorisme setelah melakukan serangkaian asesmen venue pendukung acara Word Water Forum Ke-10.

Baca Selengkapnya

Kelompok Petani Singgung Janji Reforma Agraria Jokowi yang Tak Tuntas di Demo Hari Buruh

15 hari lalu

Kelompok Petani Singgung Janji Reforma Agraria Jokowi yang Tak Tuntas di Demo Hari Buruh

Dewi mempertanyakan jumlah tanah yang sudah dikembalikan kepada rakyat dalam agenda reforma agraria Jokowi.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pekerja Demo di Hari Buruh, Akses Menuju Istana Ditutup

16 hari lalu

Ribuan Pekerja Demo di Hari Buruh, Akses Menuju Istana Ditutup

Demonstrasi memperingati Hari Buruh itu membawa dua tuntutan. Salah satunya tuntutan mencabut Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Baca Selengkapnya

UU Cipta Kerja, Outsourcing, dan Upah Murah Jadi Sorotan dalam Peringatan Hari Buruh Internasional

16 hari lalu

UU Cipta Kerja, Outsourcing, dan Upah Murah Jadi Sorotan dalam Peringatan Hari Buruh Internasional

Serikat buruh dan pekerja menyoroti soal UU Cipta Kerja, outsourcing, dan upah murah pada peringatan Hari Buruh Internasional 2024. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

16 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

Artefak dan barang antik yang dicuri oleh beberapa orang dan dibawa ke Amerika Serikat telah dikembalikan ke Indonesia. Apa itu artefak?

Baca Selengkapnya

Serikat Buruh Bawa Dua Tuntutan di Demo Hari Buruh 2024

16 hari lalu

Serikat Buruh Bawa Dua Tuntutan di Demo Hari Buruh 2024

Said Iqbal menyatakan aksi di Hari Buruh ini juga akan dilakukan serempak di seluruh Indonesia dengan melibatkan total ratusan ribu buruh.

Baca Selengkapnya