KPK Banyak Terima Laporan Penyalahgunaan Dana Desa  

Reporter

Kamis, 6 Juli 2017 15:19 WIB

Presiden Joko Widodo (tengah) berbincang dengan anggota kelompok tani saat mengunjungi lahan pertanian padi di Trayu, Banyudono, Boyolali, Jawa Tengah, 29 Oktober 2016. Hasil panen benih unggulan ini mampu meningkatkan hasil produksi dua kali lipat dari hasil panen biasanya. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho

TEMPO.CO, Makassar - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta mahasiswa membantu mengawal dana desa yang disalurkan pemerintah. Pasalnya, banyak laporan yang masuk tentang penyalahgunaan dana desa tersebut.

"Sekarang saja sudah ada 300 laporan yang masuk ke kami dan 600 laporan masuk ke Kementerian Desa. Jadi bantu dong," kata Deputi Bidang Pencegahan KPK, Pahala Nainggolan, di kampus Universitas Hasanuddin Makassar, Rabu, 5 Juli 2017, menanggapi antisipasi penyalahgunaan dana desa.

Baca juga:
Ada 60 Kabupaten Belum Terima Dana Desa

Ia menjelaskan, untuk akuntabilitasnya, desa dibantu dengan dana yang besar, tapi setelah diterima, pertanggungjawaban itu yang banyak bermasalah. Sebab, kata Pahala, ada dua yang harus dipertanggungjawabkan, yakni keuangan dan hasilnya. "Kalau sistem penyalurannya enggak masalah, tapi ketika sampai di desa kan harus ada pertanggungjawabannya. Yang keuangan ini mengkhawatirkan datanya," ucapnya.

Pahala menyebut dana desa terus mengalami peningkatan. Pada 2016 sekitar Rp 46 triliun, lalu 2017 Rp 70 triliun, dan 2018 meningkat menjadi Rp 122 triliun. Namun, kata dia, baru 30 persen yang menggunakan sistem pelaporan, sedangkan 70 persen itu belum. "Uangnya sudah cair, nah, yang 70 persen ini gimana melaporkannya? Bayangkan jumlahnya segitu," katanya.

Silakan baca:
Jokowi: Salah Kelola Dana Desa Bisa Jadi Tersangka Korupsi

"Jangan sampai banyak kepala desa yang kejeblos. Mungkin tidak berniat jelek, tapi ya, di desa kan berapa kemampuannya. Nah, mahasiswa inilah yang bantu."

Karena itu, ucap Pahala, pertama mahasiswa membantu membuat pertanggungjawaban, lalu perencanaan, kalau bisa juga pengawasan. Apalagi jumlah desa yang diberikan bantuan sekitar 74 ribu sampai 75 ribu. "Kalau enggak dari awal didesain siapa yang mengawasi, kita pastikan bakal banyak nih kasus-kasus karena dana desa. Kalau kepala desanya aneh-aneh, laporin," tutur Pahala.

Menurut Pahala, jika hanya inspektorat, tak bisa melakukan audit dana desa, sehingga harus kerja sama dengan universitas. Sebab, yang melakukan audit bukan hanya pemerintah, melainkan juga semuanya, yang penting baku. "Kami sampaikan ke Kemendes dan kejaksaan. Kan KPK di atas Rp 1 miliar, kalau enggak memenuhi syarat, kami membimbing juga salah. Nah, kami mendorong kepolisian menindaklanjuti," katanya.

DIDIT HARIYADI

Berita terkait

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

41 menit lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

12 jam lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

12 jam lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

15 jam lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

15 jam lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

16 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

18 jam lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

22 jam lalu

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

Dewas KPK menunda sidang etik dengan terlapor Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

1 hari lalu

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

Penyidik KPK menggeledah kantor Sekretariat Jenderal DPR atas kasus dugaan korupsi oleh Sekjen DPR, Indra Iskandar. Ini profil dan kasusnya.

Baca Selengkapnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

1 hari lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya