Komnas HAM: Terkait Aduan TPM, Proses Hukum di Polisi Tetap Jalan

Reporter

Selasa, 6 Juni 2017 10:12 WIB

Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai mendesak pemerintah dan PT Freeport Indonesia mengganti lahan milik Suku Amungme, Jakarta, 24 Februari 2017. TEMPO/Aditya

TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Tim Subkomisi Pemantau dan Penyelidikan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) RI, Natalius Pigai mengatakan Komnas HAM telah menerima pengaduan yang disampaikan Tim Pengacara Muslim (TPM) bertindak untuk atas nama Muhammad Gatot Saptono alias Al Khaththath dan dari Presidium alumni 212, terkait dugaan pelanggaran HAM oknum aparat dan pemerintah. "Hasil pemantauan dan penyelidikan kami sudah 90 persen," kata Pigai di kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin, 5 Juni 2017.

Menurut Pigai, sejak menerima laporan pengaduan tersebut, Komnas HAM sudah bekerja secara maksimal dengan meminta keterangan dari sebanyak 20 orang lebih yang diduga sebagai korban.

Baca juga:
Komnas HAM Kecam Persekusi Karena Melanggar Kebebasan Berpendapat

Dalam penyelidikan ini, terang Pigai, Komnas HAM juga telah meminta keterangan dari ahli hukum tata negara dan pidana, yaitu Mahmud MD dan Luhut Pangaribuan guna mengukur persoalan, termasuk untuk mengetahui perspektif hukum makar itu seperti apa.

Komnas HAM, kata Pigai, juga mengagendakan pertemuan dengan pihak-pihak terkait, terdiri dari Menteri Dalam Negeri, agama, Polri, TNI , dan DPR.

Baca pula:
Soal Pemeriksaan, Komnas HAM: Tak Istimewakan Rizieq Syihab


Untuk agenda pertemuan dengan Menteri Dalam Negeri, Pigai mengatakan, hal itu sangat penting mengingat ada peran kementerian, termasuk solusi kedepan agar bisa mengatasi kegaduhan yang bersifat vertikal maupun horisontal.

Yang patut dicatat, menurut Pigai, apa yang Komnas HAM lakukan, tidak akan mengganggu proses hukum yang sedang dijalankan kepolisian, tapi hanya sebatas pengawas eksternal agar penegakan hukum berbasis human right.

Pigai menambahkan, terkait penegakan hukum berbasis human right tersebut tidak hanya dilakukan di kepolisian, termasuk di kejaksaan. "Tujuannya lebih kepada kuality kontrol," kata Pigai.

ALBERT ADIOS GINTINGS I S. DIAN ANDRYANTO

Berita terkait

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

9 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

14 hari lalu

Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

Komisi penyelidikan independen terhadap pelanggaran HAM di Israel dan Palestina menuding Israel menghalangi penyelidikan terhadap serangan 7 Oktober oleh Hamas.

Baca Selengkapnya

MK Serukan Dukungan untuk Palestina di Forum Dunia

42 hari lalu

MK Serukan Dukungan untuk Palestina di Forum Dunia

MK RI menyerukan dukungan untuk Palestina dalam forum pertemuan Biro World Conference on Constitutional Justice atau WCCJ ke-21 di Venice, Italia.

Baca Selengkapnya

Anggota Komite HAM PBB Tanya soal Dugaan Intervensi Jokowi di Pilpres 2024: Apakah Sudah Diinvestigasi?

46 hari lalu

Anggota Komite HAM PBB Tanya soal Dugaan Intervensi Jokowi di Pilpres 2024: Apakah Sudah Diinvestigasi?

Anggota Komite HAM PBB Bacre Waly Ndiaye mempertanyakan dugaan intervensi Jokowi di Pilpres 2024 dalam sidang di Jenewa, Swiss.

Baca Selengkapnya

KontraS Kritik Respons Pemerintah Soal Pemilu dan HAM di ICCPR Jenewa

47 hari lalu

KontraS Kritik Respons Pemerintah Soal Pemilu dan HAM di ICCPR Jenewa

KontraS menyayangkan respons delegasi Indonesia terhadap berbagai kritik dan pertanyaan dari ICCPR.

Baca Selengkapnya

International Women's Day, Perempuan Indonesia Bicara Carut-Marut Rezim Jokowi: Tuntut Penegakan Demokrasi

52 hari lalu

International Women's Day, Perempuan Indonesia Bicara Carut-Marut Rezim Jokowi: Tuntut Penegakan Demokrasi

Aliansi Perempuan Indonesia menuntut penegakan demokrasi dan supremasi hukum

Baca Selengkapnya

Kini Siap Kerja Sama, Mengapa AS Dulu Mencekal Prabowo?

55 hari lalu

Kini Siap Kerja Sama, Mengapa AS Dulu Mencekal Prabowo?

Prabowo Subianto punya hubungan kurang harmonis dengan Amerika Serikat (AS). Dia pernah masuk dalam daftar hitam selama 20 tahun.

Baca Selengkapnya

Andri Alapas Terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru 2024-2028, Ketua YLBHI: Persoalan Demokrasi Tantangan ke Depan

29 Februari 2024

Andri Alapas Terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru 2024-2028, Ketua YLBHI: Persoalan Demokrasi Tantangan ke Depan

Andri Alapas terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru Periode 2024-2028 pada Kamis, 29 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Sederet Intimidasi terhadap Mereka yang Gaungkan Pemakzulan Jokowi

25 Februari 2024

Sederet Intimidasi terhadap Mereka yang Gaungkan Pemakzulan Jokowi

Bagaimana intimidasi dan kekerasan terjadi kepada para pihak yang menggaungkan pemakzulan presiden.

Baca Selengkapnya

Alasan KY Perpanjang Masa Pendaftaran Calon Hakim Agung dan Ad Hoc HAM di MA

22 Februari 2024

Alasan KY Perpanjang Masa Pendaftaran Calon Hakim Agung dan Ad Hoc HAM di MA

KY telah menerima 120 pendaftar konfirmasi untuk calon hakim agung.

Baca Selengkapnya