Fahri Hamzah: NTB Paling Moderat, Bisa Jadi Pusat Indonesia  

Reporter

Editor

Elik Susanto

Minggu, 4 Juni 2017 09:16 WIB

Fahri Hamzah. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Mataram - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah mengatakan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bisa menjadi jembatan antara agama dan negara. Provinsi tempat kelahirannya itu, menurut Fahri Hamzah, bisa menjadi pusat modernisasi dari pandangan beragama dan bernegara.

"Kami ingin NTB menjadi pusat kecintaan terhadap Tanah Air. Kalau saya mengatakan gugusan NTB ini, kalau dilipat Indonesia itu dari timur, barat, utara, selatan, kira-kira tengahnya NTB," kata Fahri Hamzah di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Sabtu, 3 Juni 2017.

Baca: Isu Penghapusan Pasal Penistaan Agama, Fahri Hamzah Tuding Istana Lemot

Fahri melanjutkan, "Bisa dikatakan NTB ini sentra dari Indonesia. Itu artinya posisi NTB paling moderat. NTB bisa menjadi pusat modernasi dari pandangan kita dalam beragama dan bernegara, karena ada yang ekstrem bernegara dan ada juga yang ekstrem beragama," kata Fahri Hamzah.

Masih menurut Fahri Hamzah, kehadiran Masjid Hubbul Wathan Islamic Center yang berarti Cinta Tanah Air sebagai ikon baru NTB. Dari dalam masjid itu, umat Islam menyuarakan cinta dan berbakti kepada bangsa, bahkan menjaga perdamaian negara.

Lihat: Hak Angket KPK, PKS: Fahri Hamzah Bukan Anggota Fraksi PKS

Karena itu, kata pria kelahiran Sumbawa, 10 Oktober 1971 ini, tidak boleh ada lagi yang mempersoalkan kecintaan umat Islam terhadap Tanah Airnya. Fahri Hamzah menyayangkan tuduhan seolah-olah umat Islam menjadi golongan yang paling sulit dalam berintegrasi dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Tuduhan itu sangat menyakitkan. Harus diakhiri, karena bagi umat Islam soal kebhinekaan dan kesetiaan pada Pancasila sudah selesai," kata Fahri Hamzah sembari menambahkan bahwa problem negara saat ini bukan soal kebhinekaan dan lunturnya komitmen kebangsaan, "Tapi soal ketidakadilan dan menegakkan keindonesiaan di atas keadilan tersebut."

Politikus PKS itu sering melontarkan pernyataan kontroversial. Sebelumnya, Fahri Hamzah pernah ditolak datang ke Sulawesi Utara. Warga memblokir Bandar Udara Sam Ratulangi di Manado, Sabtu, 13 Mei 2017, dari pagi hingga siang. "Fahri Hamzah memiliki paham yang bisa memecah belah kesatuan Indonesia," kata para pendemo di Bandara.

Baca: Rencana Kunjungan Fahri Hamzah ke Manado, Netizen Ramai Menolak

Fahri Hamzah tidak mempermasalahkan warga yang berunjuk rasa menolaknya. Namun ia menyayangkan dua hal. Pertama, ada fitnah yang tersebar tentang dia. Kedua, massa merangsek ke dalam bandara. "Saya sayangkan kategori fitnah. Menuduh saya intoleransi, saya kira ngawur pikiran itu," ucap Fahri Hamzah di Jakarta, Senin, 15 Mei 2017.

Fahri Hamzah mengajak pihak-pihak yang menudingnya intoleran berdiskusi tentang Pancasila. "Jangan main fitnah, jangan main belakang."

ANTARA | AHMAD FAIZ

Berita terkait

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

9 jam lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Prabowo, Alasan yang Mengemuka dan Luka Konflik Internal Masa Lalu

1 hari lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Prabowo, Alasan yang Mengemuka dan Luka Konflik Internal Masa Lalu

Waketum Partai Gelora Fahri meminta PKS mempertimbangkan dengan matang keputusan bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

23 hari lalu

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

Muncul kabar bahwa KPK dan Ombudsman akan dilebur, bagaimana respons aktivis antikorupsi dan para pengamat?

Baca Selengkapnya

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

30 hari lalu

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

Bupati Nikson Nababan berhasil membangun kerukunan dan persatuan antarumat beragama. Menjadi percontohan toleransi.

Baca Selengkapnya

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

46 hari lalu

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.

Baca Selengkapnya

Saat Grace Natalie PSI 'Senggol' Gelora dan PKB soal Lonjakan Suara

58 hari lalu

Saat Grace Natalie PSI 'Senggol' Gelora dan PKB soal Lonjakan Suara

Partai Gelora dan PKB 'disenggol' Grace Natalie PSI soal lonjakan suara dalam quick count sebuah lembaga survei. Apa kata Gelora dan PKB?

Baca Selengkapnya

Respons Fahri Hamzah soal Partai Gelora Alami Lonjakan Suara

59 hari lalu

Respons Fahri Hamzah soal Partai Gelora Alami Lonjakan Suara

Partai Gelora menjadi sorotan selain PSI karena mengalami lonjakan suara dalam real count sementara KPU

Baca Selengkapnya

Fahri Hamzah dan Partai Gelora Setuju Ambang Batas Parlemen Dihapuskan

2 Maret 2024

Fahri Hamzah dan Partai Gelora Setuju Ambang Batas Parlemen Dihapuskan

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah mengatakan ambang batas parlemen atau parliamentary threshold harus dihapuskan. Hal

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo-Gibran Menang: Akankah Bahlil, Habiburokhman, Grace Natalie, Gus Miftah hingga Raffi Ahmad Jadi Menteri?

18 Februari 2024

Jika Prabowo-Gibran Menang: Akankah Bahlil, Habiburokhman, Grace Natalie, Gus Miftah hingga Raffi Ahmad Jadi Menteri?

Jika Prabowo-Gibran menang, pendukung utama seperti Habiburokhman, Grace Natalie, Bahlil, Zulhas, hingga Gus Miftah dan Raffi Ahmad bisa jadi menteri?

Baca Selengkapnya

Film Dirty Vote Ulas Dugaan Permainan Aturan KPU untuk Loloskan Partai Gelora di Pemilu 2024

12 Februari 2024

Film Dirty Vote Ulas Dugaan Permainan Aturan KPU untuk Loloskan Partai Gelora di Pemilu 2024

Bagaimana dugaan permainan aturan KPU untuk meloloskan Partai Gelora yang diulas di film Dirty Vote?

Baca Selengkapnya