Petugas Inafis mendokumentasikan sejumlah barang di sebuah rumah di Kelurahan Cibangkong, Kecamatan Batununggal, Bandung, 25 Mei 2017. Penghuni rumah yang diduga keluarga pelaku bom bunuh diri Kampung Melayu tersebut telah dibawa untuk dilakukan tes DNA. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian mengatakan dua orang yang diduga melakukan aksi teror bom di Terminal Kampung Melayu, Ichwan Nur Salam dan Ahmad Sukri, adalah anggota jaringan teroris yang sempat ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror di rumah terapung, Waduk Jatiluhur, Jawa Barat, Desember 2016.
Nama keduanya telah teridentifikasi dalam kelompok yang berencana melakukan bom bunuh diri di pos polisi di sekitar simpang lima Atrium Senen, Jakarta Pusat, pada perayaan tahun baru 2017.
"Tapi tak (ikut) tertangkap karena mereka menyadari polisi melakukan penyadapan komunikasi sehingga mereka menghilang, menghindari intelijen," kata Tito kemarin.
Kepolisian memastikan identitas Ichwan dan Sukri dari hasil tes DNA. Jenazah Ichwan cocok dengan DNA anak biologisnya, JL. Adapun Sukri cocok dengan DNA ibu kandungnya, ENH. Polisi mengambil sampel DNA setelah menggeledah rumah kedua pelaku, Kamis lalu.
Tito mengatakan kelompok teroris yang dilumpuhkan di Waduk Jatiluhur merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bandung yang terafiliasi dengan terpidana terorisme, Aman Abdurrahman.
Beberapa anggota kelompok itu, kata dia, berhasil lolos dari penangkapan polisi dan menyusun rencana penyerangan pos lalu lintas di Bandung, akhir Februari lalu, sebelum membidik dan mengebom Terminal Kampung Melayu.
FRANSISCO ROSARIANS | IQBAL T. LAZUARDI S.
Video Terkait: Polisi Geledah Rumah Terduga Pelaku Bom Kampung Melayu di Bandung