TEMPO.CO, Jakarta -Aparat Detasemen Khusus Antiteror 88 dan Kepolisian Daerah Jawa Barat menangkap 3 orang diduga terlibat aksi teror bom di Kampung Melayu pada Rabu malam lalu, yang berprofesi berbeda, termasuk pebisnis dan tukang ojek.
Terduga pelaku berinisial JIS, ditangkap aparat saat sedang berbelanja dengan istrinya di Pasar Baru Bandung, Kamis, 25 Mei 2017.
JIS adalah pengusaha konveksi yang cukup sukses. Di rumahnya, di Desa Bongkok, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, ia membuka pabrik pakaian. Khususnya busana muslim. Saking majunya, ia sempat menjadi langganan untuk pembuatan busana muslim dari merk terkenal.
Baca : Polri Duga Pelaku Bom Kampung Melayu Sel-sel ISIS, Alasannya...
Ibu JIS, AJ, tidak pernah menduga anaknya tersebut bisa terlibat dalam jaringan teroris. Yang ia tahu, JIS adalah pengusaha konveksi yang maju. "Ah, gak pernah ada yang aneh-aneh," ujar AJ di rumah JIS di Desa Bongkok, Bandung Barat, Jumat, 26 Mei 2017.
Terakhir AJ bertemu dengan JIS pada hari di mana JIS ditangkap, Kamis, 25 Mei 2017. Saat itu, JIS berangkat belanja keperluan usaha konveksinya di Pasar Baru Bandung. "Sepekan dua kali dia selalu belanja ke Pasar Baru," kata dia.
Simak : Bom Cicendo Bandung, Begini Jejak Jaringan Bahrun Naim
Perubahan prilaku JIS itu justru diperhatikan oleh ketua RW tempat JIS bermukim. Ketua RW Hussein mengatakan, JIS mulai berubah sejak setahun yang lalu. Sebelumnya JIS cukup berbaur dengan warga sekitar. Bahkan, ia sering menjadi khotib saat shalat jumat.
"Setahun yang lalu berubah. Istrinya juga, jadi pake cadar," kata Hussein.
Selain JIS, Densus pun mencokok dua orang yang diduga terlibat dalam teror yang menenwaskan 3 orang tersebut. Keduanya yakni WS dan A. Penangkapan kedua orang tersebut berlangsung di hari yang sama. W ditangkap di rumahnya Jalan Rancasawo, Kota Bandung, sedangkan A diciduk polisi di Jalan Mohamad Toha, Bandung.
Berbeda dengan JIS, W salah satu terduga pelaku yang ditangkap berprofesi sebagai tukang ojek online. Dan istrinya berjualan aksesoris dan mainan.
Baca juga : Bom Kampung Melayu, Jokowi: Kejar Pelaku Hingga ke Akarnya
Ketua RT kediaman WS, Analizar Abdullah, mengatakan, WS cukup berbaur dengan warga sekitar. WS merupakan pendatang di wilayah tetsebut. Ia berasal dari Kebumen.
"Dia berbaur. Kalau ada siskamling selalu ikut," ujarnya. Ia pun tidak menyangka WS diciduk polisi karena dugaan keterlibatan dia pada b di Kampung Melayu.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Barat Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus mengatakan, ketiganya, berinisial JIS, WS, dan A. Ia menduga, ketiganya terlibat dalam teror bom bunuh diri di Kampung Melayu. "Keterlibatannya sebagai apa nanti tunggu penyelidikan," kata Yusri, di Desa Bongkok, Kabupaten Bandung Barat, Jumat, 26 Mei 2017.
IQBAL T. LAZUARDI S
Video Terkait: Polisi Geledah Rumah Terduga Pelaku Bom Kampung Melayu di Bandung