Bersarung, Mahasiswa Amerika Belajar Islam di Pesantren Tebuireng

Reporter

Jumat, 19 Mei 2017 11:30 WIB

Gedung kantor dan asrama Ponpes Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, 17 Juli 2013. TEMPO/ISHOMUDDIN

TEMPO.CO, Jombang - Empat mahasiswa, yang terdiri atas dua laki-laki dan perempuan dari The King’s College, New York, Amerika Serikat, belajar tentang sistem pendidikan Islam di pondok pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. (Baca: Dubes AS Kunjungi Tebuireng, Tanya-Jawab dengan Para Santri)

Menyesuaikan dengan pakaian khas pesantren, para mahasiswa serta dosen pembimbing tersebut mengenakan sarung dan kerudung. Para mahasiswa tersebut adalah Rachel Cline, Cassidy Fahey, Stuart Clay, dan Nick Gulley, serta didampingi dosen pembimbing, Robert Dwight Carle.

“Selama di Tebuireng, mereka berdiskusi tentang beragam topik, mulai sejarah perkembangan Islam di Indonesia, peran Tebuireng dalam perjalanan bangsa, hingga sistem pendidikan dan metode pembelajaran di pesantren,” kata Sekretaris Utama Pondok Pesantren Tebuireng Abdul Ghofar, Kamis, 18 Mei 2017. (Baca: Pesan Tebuireng: NKRI dan Islam Tak Perlu Dipertentangkan)

Selain bertemu dengan pengasuh pondok pesantren Tebuireng, Kiai Haji Salahudin Wahid, mereka juga mengunjungi sejumlah lembaga atau sekolah di pondok pesantren Tebuireng. Salah satunya adalah sekolah Al-Quran atau Madrasatul Qur’an. Mereka terkesan dengan sistem pembelajaran di pesantren, termasuk metode pembelajaran Al-Quran. “Saya terkesan melihat mereka (para santri) saling menyimak bacaan (Al-Quran). Ini sesuatu yang mengesankan,” kata salah satu mahasiswa, Nick Gulley, dalam bahasa Inggris yang sudah diterjemahkan. (Baca: Gus Solah: Setop Kampanye Hitam dan Isu SARA di Media Sosial)

Dosen pembimbing, yang juga guru besar teologi dan sejarah agama, Carle, mengatakan tujuan kegiatan yang dilakukan mahasiswa tersebut adalah untuk menyaksikan langsung pesantren dan kehidupan masyarakat Islam di Indonesia yang dikenal moderat dan toleran. “Selama ini, orang hanya melihat Timur Tengah sebagai representasi dunia Islam. Padahal, Islam Indonesia yang ramah dan toleran justru bisa menjadi alternatif,” kata pria yang akrab dipanggil Bob ini.

Rencananya, para mahasiswa The King’s College tersebut berada di Indonesia selama sepuluh hari. Selama lima hari, mereka berada di Tebuireng dan sisanya akan mengunjungi pesantren lain. Situs bersejarah dan tempat peribadatan lain yang mencerminkan keberagaman umat beragama di Indonesia juga akan disinggahi. (Baca: Bertemu Pemuka Agama, Presiden Jokowi Tegaskan Sikap)

Pengasuh pondok pesantren Tebuireng, KH Salahudin Wahid, mengatakan program yang diikuti para mahasiswa The King’s College tersebut adalah kelanjutan dari kegiatan sebelumnya, yakni kunjungan dua profesor dari kampus yang sama ke pesantren Tebuireng pada Juli 2016. “Mereka memang janji akan mengirimkan 4-5 mahasiswanya untuk belajar tentang Islam di sini. Tahun berikutnya, kemungkinan kami yang akan mengirimkan santri ke sana (Amerika Serikat),” kata ulama yang akrab disapa Gus Solah ini. (Baca: Pekan Dayak dan Aksi Bela Ulama di Pontianak, Gubernur: Aman)

ISHOMUDDIN

Berita terkait

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

32 hari lalu

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

Bupati Nikson Nababan berhasil membangun kerukunan dan persatuan antarumat beragama. Menjadi percontohan toleransi.

Baca Selengkapnya

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

48 hari lalu

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

16 November 2023

Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

Setiap 16 November diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional.

Baca Selengkapnya

Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

18 Juni 2023

Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

Kepada remaja masjid, Pangdam Jaya mengatakan pluralisme sebagai modal kuat dalam bekerja sama untuk menjaga persaudaraan dan kedamaian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

24 Mei 2023

Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

Berbudaya itu, bagaimana budaya toleransi beragama, menghargai umat beragama lain, budaya tolong menolong.

Baca Selengkapnya

Ngabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama

1 April 2023

Ngabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama

Di akhir pekan atau hari libur nasional, Jakabaring Sport City menjadi pilihan destinasi liburan dalam kota yang seru.

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama

16 Februari 2023

Ketua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama

Indeks perdamaian global terus memburuk dan mengalami penurunan hingga 3,2 persen selama kurun waktu 14 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

2 Februari 2023

Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

Sosialisasi itu akan mengangkat tema seputar peran organisasi keagamaan dalam menjaga kerukunan dan kondusivitas bangsa.

Baca Selengkapnya

Wakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan

16 November 2022

Wakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan

Klaten disebut sebagai miniaturnya Indonesia. Di tengah keberagaman agama tetap memiliki keharmonisan, persatuan dan kesatuan.

Baca Selengkapnya

Siswi Muslim Jadi Ketua Osis di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng

28 Oktober 2022

Siswi Muslim Jadi Ketua Osis di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng

Aprilia Inka Prasasti terpilih sebagai ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng Nusa Tenggara Timur.

Baca Selengkapnya